Hidayatullah.com—Lebih dari 126.000 pekerja asing ilegal sampai saat ini telah meninggalkan Arab Saudi, sejak masa pemutihan dokumen keimigrasian berakhir 3 Nopember lalu dan pelanggarnya dikenai sanksi.
Departemen Paspor Arab Saudi bekerjasama dengan otoritas penerbangan sipil, maskapai penerbangan Saudi Airlines, serta beberapa bandara internasional dan domestik, memastikan pemulangan para pekerja asing ilegal itu ke negaranya masing-masing, kata salah seorang pejabat departemen.
“Lebih dari 140.000 pekerja dari berbagai negara ditangkap di banyak kota dan desa di Kerajaan, sementara 126.000 orang telah dikirim pulang ke negara mereka,” kata sumber itu dikutip Arab News (4/12/2013).
Duta Besar Arab Saudi untuk Ethiopia Abdul Baqi Al-Ajlan baru-baru ini dalam pernyataannya mengatakan, 65.000 pekerja asal Ethiopia telah direpatriasi. Al-Ajlan membantah kabar di media yang mengatakan pemerintah Ethiopia sulit untuk menerima kembali kepulangan warganya yang tidak memiliki dokumen resmi.
Kriminalitas menurun
Sementara itu pihak kepolisian mengatakan, bulan lalu angka kriminalitas menurun.
Asisten Direktut Keamanan Masyarakat Mayjen Jamaan Al-Ghamdi menyebut penurunan angka kriminalitas itu terkait dengan penangkapan pekerja asing ilegal.
“Orang Ethiopia paling banyak terlibat kasus pembunuhan dengan jumlah 59 kasus,” kata Al-Ghamdi.
Laporan Kementerian Kehakiman menunjukkan, kasus pembunuhan oleh warga Ethiopia terbanyak terjadi di Hail 22 kasus, sementara di Riyadh hanya 6 kasus.
Jumlah warga Ethiopia yang ditangkap karena melakukan tindak kejahatan 1.969 orang merupakan laki-laki dan 338 lainnya perempuan.
Menyusul diberlakukannya aturan keimigrasian yang ketat setelah masa pemutihan dokumen berakhir, para pekerja asal Ethiopia banyak melakukan kerusuhan di berbagai kota di Saudi, seperti yang terjadi di Manfuhah, Riyadh sehingga menimbulkan korban tewas.
Di Jeddah, 75 orang kepala gerombolan ditangkap aparat karena menyulut keributan sehingga puluhan orang, termasuk warga Saudi, luka-luka dan sejumlah kendaraan rusak.
Di jalan raya yang menghubungkan Makkah dan Jeddah, perusuh asal Ethiopia melukai empat orang dan menghancurkan 14 mobil.
Orang-orang Ethiopia juga melakukan aksi duduk memblokir jalan di sekitar Jembatan Al-Manur di Makkah sehingga menyebabkan kemacetan panjang.*