Hidayatullah.com—Hari Sabtu (18/01/2014) kemarin, akhirnya bantuan kemanusiaan milik PBB yang dibawa oleh badan bantuan kemanusiaan United Nations Relief And Works Agency (UNRWA) diperbolehkan memasuki kamp pengungsi Yarmuk-Suriah.
Kamp yang ada di bawah kontrol kekuatan rezim tangan besi Bashar al Asaad ini telah berbulan-bulan dihantui kelaparan sebab akses bantuan ditutup. Demikian dikutip Anadolu Ajansı (AA) Turki.
Kamp pengungsi Yarmuk berdiri sejak tahun 1957 untuk pengungsi Palestina yang melarikan diri dari kezaliman Israel.
Kawasan ini memiliki jumlah penduduk 600 ribu jiwa. Bersamaan dengan perang saudara yang telah berlangsung tiga tahun, angka ini pun terus berkurang.
Kawasan ini awalnya ingin dilumpuhkan dengan kekuatan, kemudian diblokade dan akses bantuan makanan dan obat-obatan pun ditutup. Sehingga semakin hari kondisi disini semakin memburuk.
188 Hari dalam Blokade
Sejak 188 hari ditutupnya akses oleh kekuatan Asaad, sudah 49 jiwa meninggal dalam kelaparan.
Juru bicara UNRWA, Chriss Gunnes, beberapa hari lalu pernah menyebutkan bahwa penduduk disini sudah memakan makanan hewan demi bertahan hidup.
Kawasan yang dihuni oleh pengungsi Palestina dan penduduk Suriah ini, sudah tidak mendapatkan listrik sejak setahun, dan penduduknya terpaksa membakar mebel mereka di depan kemah demi menghangatkan diri di musim dingin ini. Air pun hanya dialirkan ke kawasan ini selama 4 jam dalam sehari, dan hanya 3 hari dalam seminggu.
Sebelumnya, sebuah keluarga Palestina beranggotakan 7 orang yang tinggal di kamp pengungsi Yarmouk, menderita keracunan makanan setelah mereka terpaksa memakan daging kucing.*/Andika Rahman (Turki)