Hidayatullah.com—Seorang politisi sayap kanan-jauh dari UKIP (UK Independence Party) hari Selasa (4/2/2014) mengulangi pernyataannya bahwa Muslim di Inggris harus menandatangani deklarasi pengingkaran terhadap isi Al-Qur`an.
Gerard Batten, seorang anggota parlemen Eropa, mengutarakan kembali usulannya yang pernah diajukan tahun 2006 dalam wawancara dengan The Guardian.
Dalam usulannya itu, Batten meminta Muslim untuk menandatangani deklarasi menolak sejumlah ajaran Al-Qur’an, seperti “kekerasan fisik Jihad” dan harus menyatakannya sebagai ajaran yang “tidak bisa diterapkan, invalid dan tidak islami.”
Batten mengatakan bahwa usulannya itu dibuat bersama seorang teman, yang merupakan seorang ulama Islam dan mengaku tidak mengerti mengapa “manusia yang berakal dan normal” keberatan untuk menandatangani deklarasi usulannya tersebut.
Lebih lanjut Batten menegaskan kembali pandangannya bahwa ayat-ayat milik Muslim itu perlu diperbarui. Seperti ayat yang mengatakan, “Bunuhlah Yahudi di mana pun kamu menemukannya” dan berbagai hal semacam itu.
“Jika itu mewakili pemikiran orang modern, berarti ada yang salah. Dalam hal ini mungkin mereka (Muslim) perlu mengubah pemikiran mereka. Jika mereka mengatakan tidak bisa merevisi pemikirannya tentang masalah itu, maka siapa yang punya masalah – kita atau mereka?” imbuh Batten.
Saat ditanya mengapa hanya Muslim yang dijadikan sasaran, sementara pengikut agama lain tidak, Batten menjawab,” Penganut Kristen tidak ada yang meledakkan orang-orang hingga saat ini, bukankah begitu? Apa ada bom-bom yang meledak di seantero dunia yang dilakukan oleh organisasi-organisasi Kristen? Saya kira tidak ada.”
Lewat situs milik UKIP, Batten menyeru Muslim untuk menandatangani lima poin janji, berupa janji menerima kesetaraan, menolak kekerasan atas nama agama dan menerima ide perlunya meninjau ulang makna dan aplikasi dari sejumlah ayat dan doktrin dalam ajaran Islam.
Ketika ditanya dalam wawancara hari Selasa kemarin apakah dirinya masih yakin Muslim akan mau menandatangani deklarasi yang diusulkannya, Batten mengatakan, “Saya kira Paus atau Uskup Agung Canterbury atau lainnya tidak akan tidak setuju dengan itu. Oleh sebab itu mengapa mereka (Muslim) harus merasa tersinggung jika diminta menandatanganinya. Mereka tidak perlu (tersinggung) begitu. Jika mereka tidak yakin dengan kelima poin itu, mereka tidak harus menandatanganinya.”
Bukan sekali ini Batten menyerang komunitas Muslim. Dalam video wawancara lain tahun 2010, Batten pernah mengusulkan agar pembangunan masjid baru dilarang di seluruh Eropa. Dia mengatakan membiarkan masjid berdiri dalam jumlah banyak seperti saat ini adalah sebuah kesalahan.
Deklarasi yang menuntut agar Muslim mengingkari ajaran Al-Qur`an yang dibuat tahun 2006 dan katanya dibuat bersama seorang ulama Muslim itu sebenarnya dirancang Batten bersama Sam Solomon, seorang Muslim yang kemudian murtad menjadi pemeluk Kristen. Dan Batten sendiri yang menulis pendahuluannya.
Usulan deklarasi itu diutarakan Batten kembali menjelang pemilu Eropa bulan Mei. UKIP berharap unggul dan Batten berada pada peringkat teratas UKIP sebagai anggota Parlemen Eropa perwakilan London. UKIP merupakan partai politik Inggris yang sangat menentang imigrasi orang asing termasuk Muslim ke Inggris dan Eropa. Meskipun Batten dan UKIP berambisi masuk Parlemen Eropa, namun mereka sesungguhnya menginginkan agar Uni Eropa dibubarkan.
Batten telah dinyatakan lulus tes psikometrik, yang dilakukan guna memastikan ide-ide para politisi Eropa keluar dari pemikiran yang waras.*