Hidayatullah.com—Tentara Iraq mendesak warga yang tinggal di Ramadi untuk meninggalkan kota itu, sebelum operasi militer untuk mengambil alih wilayah tersebut dari tangan ISIS dilakukan.
Seorang sumber keamanan mengatakan kepada BBC Senin (30/11/2015) bahwa selebaran telah dijatuhkan dari pesawat memperingatkan warga akan rencana serangan militer besar ke kota itu dalam 24 jam mendatang. Serangan akan dilakukan dari arah selatan, barat dan utara.
Seruan untuk mengosongkan kota yang disiarkan melalui stasiun televisi pemerintah itu juga menganjurkan agar warga menggunakan jalur keluar yang diamankan oleh tentara di sebelah selatan.
Ramadi dikuasai pasukan ISIS pada bulan Mei lalu, yang merupakan sebuah kekalahan memalukan bagi tentara pemerintah Iraq.
Bulan lalu, militer Amerika Serikat mengatakan pasukan pemerintah Iraq dan milisi pro-pemerintah sudah mengepung kota Ramadi, yang terletak sekitar 90km arah barat ibukota Baghdad. Pasukan gabungan itu kondisinya sudah siap bertempur.
Namun, seorang juru bicara untuk warga Ramadi meminta pemerintah Baghdad agar menunda serangan tersebut.
Juru bicara itu mengatakan ribuan keluarga masih tertahan oleh kelompok ISIS, yang telah mendirikan pos-pos pemeriksaan dan mengancam akan membunuh siapa saja yang berusaha meninggalkan kota itu.
Militer Amerika Serikat yakin terdapat 600 sampai 1.000 anggota ISIS di Ramadi. Mereka, kata AS, telah membangun sistem pertahanan yang kuat di sekeliling kota itu, termasuk dengan menggunakan bom-bom rakitan untuk menciptakan lahan beranjau.
Awal bulan ini, pasukan Kurdi Iraq dengan dukungan serangan udara pasukan koalisi pimpinan AS berhasil merebut kembali kota Sinjar dari tangan ISIS.*