Hidayatullah.com–Di tengah-tengah tudingan oposisi Turki tentang kemungkinan fasilitas Kurecik Radar Base milik NATO dipergunakan untuk kepentingan pertahanan Isreal, komandan tertinggi NATO menyatakan bahwa radar itu hanya dipergunakan untuk kepentingan keamanan Eropa.
Komandan tertinggi pasukan NATO untuk Eropa Jenderal Philip Breedlove dalam kunjungannya ke pangkalan Patriot Systems di Garnisun Jen. Ataman di Gaziantep, Turki, kepada stasiun televisi CNN Turk mengatakan bahwa Kurecik Radar Base yang terletak di Provinsi Malatya merupakan bagian dari sistem pertahanan rudal Eropa.
“Itu merupakan sebuah radar yang disuplai Amerika yang diberikan ke NATO sebagai bagian dari pendekatan fase-adaptif pertahanan rudal Eropa. Untuk kepentingan itulah [radar] itu ada di sana,” kata Breedlove dikutip Hurriyet (2/8/2014).
Seiring dengan agresi militer Zionis Yahudi atas Palestina di Jalur Gaza saat ini, muncul kabar bahwa sistem pertahanan anti-misil Israel, Iron Dome, yang dipergunakan untuk menangkal serangan roket-roket Hamas dan pejuang Palestina mendapat sinyal dari radar NATO di Kuricek. Di mana ketika roket diluncurkan dari Palestina, maka radar di Kuricek mendeteksi roket itu dan mengirimkan sinyal agar Iron Dome bereaksi mencegat roket Palestina di udara. Pemerintah Zionis –yang merupakan sekutu dekat Amerika Serikat dan negara-negara Eropa serta pernah memiliki hubungan diplomatik dan kerjasama pertahanan yang harmonis dengan Turki sebelum insiden Mavi Marmara– mengklaim Iron Dome berhasil 90% melumpuhkan hujan roket yang diluncurkan para pejuang Palestina.
Lebih lanjut Breedlove mengatakan bahwa NATO bermaksud untuk memiliki lebih banyak radar dan bukan mengurangi jumlahnya. Dan karena radar itulah posisi Turki di NATO menjadi semakin penting. NATO ingin menambah jumlah radar selain dari yang sudah ada di Turki, Polandia dan Rumania.
Dalam kunjungan ke salah satu pangkalan NATO itu Breedlove juga menyatakan kepuasannya akan pangkalan Patriot System di Turki. Menurutnya, memiliki pangkalan di Turki –selain di Belanda, Jerman dan Amerika Serikat– telah memberikan banyak pelajaran terhadap aliansi pertahanan itu.*