Hidayatullah.com–Wabah Ebola di Afrika Barat menyebar terlalu cepat dibanding upaya penanggulangannya, kata pimpinan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Margaret Chan dilansir BBC.
Dalam pertemuan tingkat tinggi yang dihadiri para kepala negara kawasan itu hari Jumat (1/8/2014), Chan mengatakan bahwa kegagalan mengatasi Ebola bisa mengakibatkan “bencana besar” dalam artian banyak korban meninggal akibat penyakit itu.
Namun, kata Chan virus yang telah merenggut nyawa 728 orang di Guinea, Liberia dan Sierra Leone sejak Februari lalu bisa dihentikan apabila ada manajemen yang baik.
“Pertemuan ini harus menjadi titik balik penanggulangan wabah ini,” kata Chan di ibukota Guinea, Chonakry, di mana WHO meluncurkan rencana penanggulangan virus Ebola dengan dana sebesar US$100 juta.
Sementara itu di Sierra Leone, Presiden Ernest Bai Koroma telah menyatakan negara dalam keadaan darurat menyusul wabah Ebola yang hingga saat ini belum dapat ditanggulangi.
Salah satu hambatan dalam mencegah penyebaran virus Ebola adalah ketika mengubur pasien yang meninggal. Pihak keluarga seringkali ngotot menyelenggarakan upacara pemakaman seperti tradisi pada umumnya, padahal mayat pasien Ebola harus ditangani khusus.
“Hal itu tidak mudah,” kata Piter Varpilah seorang tenaga medis Liberia tentang mengubur mayat pasien Ebola sebagaimana dikutip Euronews. “Terkadang … orang-orang melempari batu ke arah kami … sebagian orang tidak paham.”
Virus Ebola menyebar lewat darah dan cairan tubuh penderita, seperti keringat, air seni dan kotoran penderita.*