Hidayatullah.com—Setelah sebelumnya bersikeras hanya akan memeriksa Julian Assange di Swedia, kini pihak penuntut bersedia terbang ke London untuk memeriksa pendiri WikiLeaks itu terkait kasus dugaan pemerkosaan yang kini usianya hampir lima tahun.
Marianne Ny, ketua tim penuntut, menjelaskan perubahan sikap pihaknya dengan mengatakan bahwa sebagian dari tuduhan yang dikenai atas aktivis berusia 43 tahun asal Australia itu akan memasuki masa kadaluarsa pada Agustus mendatang.
Pihak jaksa penuntut Swedia sebelumnya menolak untuk berangkat ke London, di mana Assange hampir tiga tahun terakhir berlindung di Kedutaan Ekuador.
“Saya selalu berpendapat bahwa melakukan interview denganya (Assange) di Kedutaan Ekuador di London akan menurunkan kualitas pemeriksaan, dan dia perlu untuk hadir di Swedia apabila ada persidangan di sana di masa mendatang,” kata Ny dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Aljazeera Jumat (13/3/2015).
Namun, karena masalah waktu dan resiko kasus itu tidak ada kemajuan, maka pihak penuntut bersedia untuk melakukan hal tersebut, kata Ny.
Menurut jaksa wanita itu, pada hari Jumat dia telah mengajukan permohonan kepada tim pengacara Assange untuk memeriksanya di London dan mengambil contoh DNA dari air liur. Dia juga mengatakan sudah meminta izin kepada otoritas Ekuador.
Menyambut keputusan jaksa penuntut Swedia itu, salah satu pengacara Assange, Per Samuelson, mengatakan kliennya sepertinya akan menerima tawaran tersebut. Dia mengaku telah berbicara dengan Assange pada Jumat pagi.
“Ini adalah sesuatu yang sudah kami minta selama lebih dari empat tahun,” kata Samuelson kepada Associated Press. “Julian Assange ingin diinterview agar dia dapat bebas dari tuduhan.”
Juru bicara WikiLeaks Kristinn Hrafnsson mengatakan keputusan jaksa Swedia itu merupakan “kemenangan bagi pihak Julian,” dan dia mengkritik lambatnya tawaran tersebut diajukan.
“Menurut saya sangat keterlaluan sekali jaksa penuntut Swedia butuh waktu 4 ½ tahun untuk mencapai kesimpulan ini, setelah dia bersikukuh tidak bisa datang ke London karena berarti akan melanggar hukum jika melakukannya,” kata Hrafnsson. “Jelas sekali itu adalah argumen bualan.”
Hrafnsson mengatakan dengan adanya tawaran Swedia itu bukan berarti Assange bisa bebas pergi keluar dari lingkungan Kedutaan Ekuador dalam jangka waktu dekat.
“Kami masih mengkhawatirkan soal penyelidikan kriminal yang masih berlangsung di Amerika Serikat,” kata jubir WikiLeaks itu.
Jaksa Ny membantah klaim yang mengatakan ada campur tangan Amerika Serikat terhadap investigasi Swedia terkait kasus Julian Assange tersebut.*