Hidayatullah.com—Prancis mengatakan tidak akan menarik pencalonan seorang diplomat yang terang-terangan mengaku gay sebagai duta besar untuk Vatikan.
Pemerintah Prancis mengajukan diplomat senior Laurent Stefanini untuk mengisi jabatan tersebut pada bulan Januari lalu, tetapi Vatikan belum memberikan respon persetujuannya.
Vatikan biasanya merespon dalam waktu 6 pekan guna menyetujui duta besar baru negara asing yang akan ditugaskan di wilayahnya.
Pencalonan Stefanini dipandang sebagai tes bagi Paus Fransiskus, yang bersikap lebih liberal terhadap homoseksualitas.
Seorang juru bicara pemerintah Prancis mengatakan bahwa sudah ada negosiasi dengan Vatikan tentang masalah tersebut.
“Prancis telah memilih duta besarnya untuk Vatikan. Pilihannya adalah Stefanini dan itu tetap menjadi usulan Prancis,” kata jubir Stephane Le Foll seperti dikutip BBC Rabu (15/4/2015).
Para pengamat mengatakan bahwa persetujuan dari Vatikan biasanya disampaikan dalam waktu 6 pekan, dan respon diam yang lama seharusnya dipahami sebagai penolakan dari negara yang juga pusat institusi tertinggi Katolik Roma itu.
Vatikan secara tradisi tidak memberikan pernyataan apapun jika bermaksud menolak calon duta besar asing yang diajukan.
Stefanini sebelumnya pernah bertugas di Tahta Suci Vatikan sebagai wakil duta besar Prancis dari tahun 2001 sampai 2005.
Dia disebut Prancis sebagai “salah satu diplomat terbaik kami.”
Prancis mengesahkan perkawinan sesama jenis tahun 2013, meskipun ada penentangan dari Gereja Katolik.
Paus Fransiskus dari pernyataan-pernyataannya menunjukkan bahwa dia bersikap lebih toleran terhadap kaum berperilaku seksual menyimpang itu. Seperti yang pernah dikatakannya pada tahun 2013, “Memangnya saya siapa [bisa] menghakimi?” ketika menyinggung soal kaum pecinta sesama jenis.*