Hidayatullah.com–Atase Pertahanan Pakistan untuk Indonesia Kolonel Muhammad Shahid Siddeeq menegaskan bahwa helikopter yang membawa 17 penumpang, termasuk Dubes RI untuk Pakistan dan istrinya, tidak ditembak oleh Taliban.
“Tidak ditembak Taliban, lokasi kecelakaan berada di pedalaman, namun bukan wilayah konflik,” kata Kolonel Siddeeq di Jakarta, Jumat dikutip Antara.
Atas nama pemerintah Pakistan, pihaknya mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya istri Dubes RI untuk Pakistan, Nyonya Heri Listya Burhan Muhammad.
“Innalillahi wa innailahirajiun, kami turut berduka atas meninggalnya istri dubes RI untuk Pakistan yang menjadi kecelakaan helikopeter tersebut,” kata dia.
Saat ini, Kolonel Siddeeq mengatakan pemerintahnya tengah melakukan investigasi terkait penyebab kecelakaan tersebut.
Kementerian Luar Negeri telah mengonfirmasi bahwa Nyonya Heri Listya Burhan Muhammad termasuk korban meninggal dalam kecelakaan helikopter di utara Pakistan, Jumat.
Sementara itu, Dubes RI untuk Pakistan Burhan Muhammad yang juga menjadi salah satu penumpang helikopter dikabarkan selamat, namun mengalami luka-luka.
Berdasarkan keterangan dari Direktorat Asia Pasifik dan Afrika yang diterima Antara, rombongan berangkat ke daerah utara Pakistan atas undangan Kementerian Luar Negeri Pakistan.
Rombongan yang terdiri dari 32 duta besar negara asing beserta pasangan, dan 25 orang lainnya, diberangkatkan menggunakan empat helikopter.
Satu helikopter berpenumpang 17 orang, yakni 11 warga asing (termasuk Dubes RI Burhan Muhammad dan Nyonya Heri Listyawati, serta 6 warga Pakistan, mengalami kecelakaan pada pukul 11.45 waktu setempat.
Selain istri Dubes RI, dalam kecelakaan helikopter tersebut istri duta besar Malaysia serta duta Besar Norwegia dan Filipina untuk Pakistan juga tewas, seperti disampaikan pejabat militer Pakistan dikutip BBC.
Helikopter militer itu dilaporkan jatuh pada saat pendaratan darurat di area lembah pengunungan Naltar.*