Hidayatullah.com—Berbeda dengan sikap Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang melarang membantu pengungsi Rohingya, pemerintah Turki justru memerintahkan Angkatan Laut Tentara Nasional nya untuk melakukan upaya pencarian imigran Muslim Rohingya yang diperkirakan terdampar di perairan Thailand dan Malaysia.
Angkatan Laut Turki sedang melakukan upaya untuk mencapai kapal etnis Muslim Rohingya yang terdampar di lepas pantai Thailand dan Malaysia, demikian disampaikan Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu, demikian dikutip Turki Hurriyet Daily News Selasa (19/05/2015).
Dalam pertemuan di Istana Cankaya pada Selasa, 19 Mei 2015 kemarin, Perdana Menteri Ahmed Davutoglu mengatakan Turki berusaha melakukan yang terbaik untuk membantu Muslim Rohingya yang saat ini berada di lautan dengan berkoordinasi dengan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), dengan bantuan kapal Angkatan Bersenjata Turki yang sudah berlayar di wilayah tersebut.
Diperkirakan, tujuh sampai delapan ribu Rohingya dan imigran Bangladesh saat ini berada di perairan Selat Malaka. Tujuan mereka adalah Thailand dan Malaysia namun mendapat penolakan dari negara itu.
Malaysia dan Indonesia hari Rabu (20/05/2015) menyatakan siap menerima pengungsi Rohingya yang terkatung-katung di tengah laut di daerah perairannya. Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri kedua negara setelah melakukan konsultasi dengan menlu Thailand di Putrajaya, Malaysia.
Seperti diketahui, etnis Muslim Rohingya terdampar di Aceh sejak 10 Mei 2015 lalu hingga menjadi perhatian berbagai kalangan.
Muslim Rohingya selama berpuluh-puluh tahun mendapat perlakuan diskriminasi dari Myanmar termasuk pembatasan melahirkan dan menikah. Serangan terhadap minoritas Muslim ini selama tiga tahun terakhir telah mengakibatkan terjadinya eksodus besar-besaran sejak Perang Vietnam.
PBB memperkirakan bahwa 120.000 telah meninggalkan negara dengan perahu dalam tiga tahun terakhir, mereka melarikan diri dengan kondisi putus asa dan ancaman kekerasan sewenang-wenang oleh umat Buddha Rakhine dan pasukan keamanan.[Baca: Emine Erdogan Tak Kuasa Menahan Tangis di Myanmar]
Sebelumnya, pada bulan Agustus 2012, saat menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Turki, Ahmet Davutoglu bersama Emine Erdogan (Istri Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan) pernah mengunjungi Muslim Rohingya di kamp pengungsian Banduba, negara bagian Arakan (Rakhine), Myanmar.
Ahmet Davutoglu bersama Emine Erdogan menyerahkan sejumlah bantuan pada warga, yang dinilai bantuan dari negara asing pertama yang sampai kepada etnis Rohingya, lansir Today’s Zaman.*