Hidayatullah.com—Sebuah maskapai penerbangan Amerika Serikat melakukan diskriminasi atas seorang wanita Muslim dengan tidak memberikannya minuman kaleng yang masih tertutup, dengan alasan bisa dijadikan senjata oleh Muslimah tersebut.
Tahera Ahmad, seorang wanita berkerudung, melakukan perjalanan dari Chicago ke ibukota Washington DC hari Sabtu (30/5/2015) dengan menumpang penerbangan United. Saat di atas pramugari/ra tidak memberikannya minuman kaleng yang masih utuh belum dibuka, sementara penumpang lainnya diberikan.
Ketika Ahmad bertanya apa alasannya, petugas menjawab minuman cola dalam kaleng itu bisa dipergunakan wanita Muslim tersebut sebagai senjata.
Ahmad, seorang mahasiswi yang juga bekerja sebagai chaplain (pembimbing rohani di sebuah institusi), lantas menceritakan diskriminasi yang diterimanya itu di media sosial.
“Saya tidak tahan dan akhirnya menangis di pesawat ini, karena saya pikir orang-orang akan membela saya dan mengatakan sesuatu,” tulis Muslimah itu di laman Facebook.
Di posting selanjutnya, Ahmad mengatakan bahwa kedua kru dan pilot penerbangan itu kemudian meminta maaf atas kejadian tersebut.
Dalam penyataan yang dirilis Sabtu malam United Airlines mengatakan bahwa terjadi “kesalahpahamam soal sekaleng minumam diet soda,” dan mereka telah berulangkali mencoba untuk mengakomodasi permintaan Ahmad, lapor Aljazeera (1/6/2015).
“Kru di pesawat bertemu dengan nona Ahmad setelah pesawat tiba di Washington guna memberikan bantuan dan membicarakan masalah itu lebih lanjut,” bunyi pernyataan itu, seraya menambahkan bahwa pihak maskapai sudah meminta maaf atas kejadian tersebut.
Peristiwa itu mengundang kecaman banyak orang di media sosial, dengan seruan boikot atas United Airlines. Cerita itu beredar luas di media sosial.*