Hidayatullah.com—Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu telah mengajukan pengunduran diri sebagai tindakan prosedural setelah partainya, AKP, kehilangan mayoritas dalam pemilihan parlemen akhir pekan kemarin.
Presiden Recep Tayyip Erdogan menerima pengunduran diri itu, tetapi meminta Davutoglu tetap menjalankan tugasnya sampai pemerintahan baru terbentuk.
Erdogan sekarang diperkirakan akan memberikan tugas sulit kepada Davutoglu, yaitu membentuk pemerintahan koalisi.
Hasil pemilu yang diumumkan hari Ahad kemarin merupakan pukulan bagi Presiden Erdogan, yang sedang berupaya memperluas wewenangnya dengan mengubah sistem pemerintahan dari parlementer ke presidensial.
Kedua tokoh itu bertemu pada hari Selasa (9/6/2015) di ibukota Ankara, guna mendiskusikan lebih lanjut soal pemerintahan, setelah Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) kehilangan mayoritasnya di parlemen untuk pertama kali dalam kurun waktu 13 tahun. Pemilu kali ini AKP hanya mampu meraup suara 41 persen, jauh di bawah perolehan pemilu 2011.
Menerima pengunduran dirinya Erdogan menyampaikann ucapan terima kasih atas bakti PM Davutoglu dan memintanya agar tetap berada di posisinya sampai pemerintahan baru terbentuk. Demkian menurut pernyataan yang dimuat situs kepresiden Turki seperti dilansir BBC.
AKP punya waktu 45 hari untuk menggandeng partai lain di parlemen dan membentuk pemerintahan koalisi. Jika hal itu gagal dilakukan sampai batas waktu yang ditentukan, maka pemilihan umum dini akan digelar.
Bagaimana nasib Davutoglu selanjutnya masih belum jelas.*