Hidayatullah.com—Setelah melakukan perdebatan selama 10 jam, para wakil rakyat Inggris akhirnya menyetujui rencana pemerintah untuk melakukan serangan udara di Suriah guna menggempur kelompok ISIS.
Dilansir BBC, hari Rabu (2/12/2015) keputusan itu dibuat berdasarkan hasil pemungutan suara, 397 mendukung dan 223 menolak, yang digelar di majelis rendah parlemen (Dewan Perwakilan Rakyat) Inggris.
Para wakil rakyat yang mendukung tindakan militer itu beralasan keputusan tersebut akan membuat negara mereka ikut aman. Sedangkan para penentangnya berpendapat tindakan itu justru sebuah kesalahan.
Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond mengatakan dia tidak akan memberikan “keterangan beruntun” mengenai operasi serangan udara itu, setelah sebelumnya mengutarakan bahwa seranga akan dilakukan paling cepat hari Kamis ini. Delapan pesawat pembom sudah bersiaga di pangkalan udara AU Inggris di Akrotiri di Siprus.
Menyambut hasil pemungutan suara di parlemen itu, Hammond mengatakan Inggris akan menjadi “lebih aman karena tindakan yang diambil anggota-anggota parlemen hari ini.”
“Serangan militer saja tidak akan membantu Suriah, tidak akan membuat kita aman dari Daesh. Namun, pendekatan beruntai ini akan membantu,” imbuh Hammond.
Beberapa hari menjelang dilakukannya pemungutan suara di parlemen perihal rencana keikutsertaan Inggris dalam serangan udara di Suriah, ribuan warga Inggris di ibukota London dan kota-kota lainnya turun ke jalan menentang rencana tersebut.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Pukul 00.20 Kamis dinihari koresponden BBC Jonathan Beale melaporkan, dua pesawat tempur Tornado milik Angkatan Udara Inggris (RAF) sudah lepas landas dari pangkalan udara Akrotiri di Siprus. Kedua pesawat itu adalah yang pertama terbang segera setelah parlemen menyetujui Inggris ikut ambil bagian dalam serangan udara di Suriah untuk menggempur ISIS. Pangkalan udara Akrotiri adalah basis Angkatan Udara Inggris dalam serangannya ke Iraq. Beale mengatakan tidak diketahui ke mana tujuan kedua pesawat tempur itu.*