Hidayatullah.com—Jumlah korban tewas akibat bentrokan antara aparat keamanan dengan pengunjuk rasa sejak hari Jumat pekan lalu sudah mencapai 51 orang di Kairo dan gubernuran lainnya, berdasarkan perhitungan resmi.
Seorang warga sipil tewas di Kairo, 40 orang di Port Said dan 10 lainnya di Suez. Jumlah korban luka berdasarkan data terbaru mencapai 1.139 orang di seluruh Mesir. Demikian pernyataan Kementerian Kesehatan Mesir yang dilansir Egypt Independent Selasa (29/1/2013).
Angka itu diperkirakan bertambah sebab bentrokan masih terus berlangsung di beberapa gubernuran.
Korban tewas di Port Said yang terdiri dari 31 warga sipil dan 2 polisi terbunuh dalam kekerasan yang terjadi setelah hakim memvonis mati 21 terdakwa dalam kasus bentrokan sepakbola, yang memakan korban nyawa 72 orang tahun 2012 di stadion sepakbola Port Said. Kekerasan terjadi di sekitar penjara Port Said dan di depan sejumlah kantor kepolisian.
Pada hari Ahad kemarin, orang tidak dikenal melancarkan tembakan ke orang-orang yang yang sedang menguburkan 29 korban tewas dalam peristiwa kerusuhan sebelumnya. Kementerian Kesehatan kemudian mengumumkan bahwa 6 orang lainnya tewas dalam peristiwa penembakan itu.
Hari Senin kemarin, tiga orang lainnya tewas di Port Said akibat luka-luka yang mereka alami, sehingga jumlah total menjadi 40 orang.
Di Suez, sembilan orang tewas pada hari Jumat lalu dalam bentrokan antara pengunjuk rasa dengan aparat. Seorang narapidana di penjara Ataka dibunnuh pada hari Sabtu, saat para saudara narapidana berusaha menjebol penjara.
Hari Senin pagi, untuk pertama kalinya ada korban tewas di Kairo di mana seorang pejalan kaki yang baru pulang dari tempat kerjanya terkena tembakan senapan burung di Lapangan Tahrir, lapor kantor berita MENA yang mengutip sumber resmi.
Presiden Muhammad Mursy hari Ahad (27/1/2013) mengumumkan status darurat di tiga wilayah; Suez, Port Said, Ismailia, menyusul semakin merebaknya kerusuhan di berbagai daerah. Status darurat ang disertai peraturan jam malam itu diberlakukan selama 30 hari.*