Hidayatullah.com—Kelompok-kelompok bersenjata Kurdi yang saat ini berperang di Suriah tidak ingin mendirikan sebuah negara Kurdi merdeka di dekat perbatasan Turki, demikian menurut pimpinan Partai Uni Demokrat (PYD) Saleh Muslim.
Berbicara kepada kantor berita Jerman DPA, hari Selasa (23/2/2016), Muslim mengatakan orang-orang Kurdi di Suriah tidak bermimpi untuk mendirikan sebuah negara Kurdi merdeka di kawasan itu dan mereka hanya ingin mendapatkan hak-hak konstitusional.
“Kami [PYD] tidak menginginkan sebuah negara Kurdi merdeka bersebelahan dengan Turki,” kata Muslim seperti dikutip Today’s Zaman, seraya menambahkan bahwa negara Turki mengalami “Kurdiphobic” (perasaan takut berlebihan terhadap suku Kurdi).
Muslim menambahkan bahwa desakan Turki agar membuat zona aman di dalam wilayah Suriah merupakan ancaman langsung terhadap kedaulatan negara itu. Menurutnya, orang-orang Kurdi, dan juga orang-orang Arab serta Turkmen yang tinggal di daerah itu menolak ide Ankara tersebut.
PYD dan sayap militernya YPG (Unit Perlindungan Rakyat) belakangan muncul menjadi salah satu kekuatan bersenjata di Suriah yang menonjol dalam perang melawan kelompok ISIS.
Turki menganggap PYD adalah organisasi teroris kepanjangan tangan dari PKK (Partai Pekerja Kurdi), kelompok yang dinyatakan terlarang di Turki. PKK melakukan serangan terhadap pasukan keamanan Turki sejak menuntut berdirinya sebuah negara Kurdi di bagian tenggara wilayah Turki. PKK dinyatakan sebagai kelompok teroris oleh Turki, Uni Eropa dan Amerika Serikat.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Muslim juga mengatakan pemerintah Turki berusaha menyeret Arab Saudi ke dalam konflik di Suriah. Namun, menurutnya negara Arab kaya minyak itu “terlalu cerdas” untuk mau terlibat dalam konflik bersenjata di kawasan itu bersama Turki.*