Hidayatullah.com—Sekitar 2.000 orang berkumpul di depan tempat digelarnya acara Partai Konservatif di London, Inggris, guna menuntut Perdana Menteri David Cameron mundur.
Massa marah menyusul pengakuan terang-terangan Cameron, yang mengatakan dia pernah menginvestasikan uang di sebuah trust di Bahama yang dikelola oleh mendiang ayahnya.
Kabar mengenai simpanan uang orang-orang kaya dunia di luar negerinya guna menghindari pajak atau mencuci uang terungkap belum lama ini melalui “Panama Papers”, kumpulan dokumen rahasia yang dibocorkan oleh The International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ).
Dilansir Associated Press Sabtu (9/4/2016), para pengunjuk rasa membawa plakat bertuliskan “Cameron harus pergi!” Selain itu ada pula pengunjuk rasa yang membawa pinata berbentuk babi dengan gambar Cameron di kepalanya. Sebagian dari mereka bersikukuh akan bermalam hingga batas yang tidak ditentukan di Whitewall, kawasan pusat pemerintahan Inggris termasuk Downing Street di mana kediaman resmi perdana menteri berada.
Salah seorang pria pengunjuk rasa, guru berusia 25 tahun asal Manchester, mengatakan bahwa dia ingin melihat Cameron menindak keras orang-orang kaya yang memanfaatkan celah pajak, namun dia pada saat yang sama meragukan ada pejabat dari Partai Konservatif yang bersedia melakukannya.
Guru bernama Dominic Corfield berkata, “Saya sangat marah dengan apa yang terjadi.”*