Hidayatullah.com—Aktivitas di Bandara Ataturk kembali dilanjutkan hanya beberapa jam setelah terjadi serangan bom. Demikian disampaikan Perdana Menteri Binali Yildirim.
Kepada para wartawan Yildirim mengatakan bahwa bandara telah dibuka kembali untuk pendaratan dan pemberangkatan pesawat pada hari Rabu (29/6/2016) pukul 02:20 pagi waktu setempat, lapor kantor berita resmi Anadolu.
Tiga jadwal penerbangan Turkish Airlines, maskapai udara milik pemerintah, mendarat pada pukul 04:00 pagi.
Sejumlah penumpang yang pesawatnya baru mendarat tidak lama setelah serangan, ditahan tetap berada di pesawat. Mereka baru diperbolehkan keluar setelah petugas kembali membuka fasilitas yang ada.
Pihak otoritas bandara mengatakan penumpang yang berangkat dari bandara itu diperbolehkan masuk terminal setelah pukul 5 pagi.
Petugas masih membersihkan puing-puing akibat serangan tersebut.
Tiga bom bunuh diri
Sedikitnya 36 orang dilaporkan tewas dan sekitar 150 orang luka-luka akibar serangan bom bunuh diri di Bandara Ataturk, Istanbul, pada hari Selasa (28/6/2016) malam.
PM Binali Yildirim dalam keterangan pers di lokasi kejadian mengatakan temuan yang ada mengindikasikan serangan dilakukan oleh kelompok ISIS, lapor Hurriyet (28/6/2016).
Yildirim mengatakan tiga pelaku serangan tiba di bandara dengan menumpang sebuah taksi. Saat melakukan serangan mereka juga menggunakan senjata api.
Ketiga orang itu tewas setelah meledakkan dirinya sendiri, imbuh Yidirim.
Menurut perdana menteri kemungkinan ada orang asing yang ikut terluka, seperti sejumlah polisi juga ikut mengalami luka-luka. Serangan dilakukan di terminal internasional.
Menurut Menteri Kehakiman Bekir Bozdag, sedikitnya seorang pelaku pertama kali melancarkan tembakan dengan Kalasnikov, sebelum kemudian meledakkan diri.
Seorang saksi mengatakan kepada wartawan televisi CNN Turk bahwa terdengar tembakan senjata api dari tempat parkir bandara.
Sejumlah ambulan kemudian berdatangan untuk membawa korban, bahkan taksi-taksi juga dipakai untuk mengangkut korban luka ke rumah sakit, kata seorang saksi kepada CNN Turk.
Sebuah rekaman video yang belum dikonfirmasi yang beredar di media sosial dan kabarnya direkam saat serangan itu terjadi menunjukkan seorang petugas kepolisian berhasil melukai seorang pria tak dikenal. Pria yang terluka itu terbaring di tanah, lalu meledakkan diri hanya beberapa detik setelah polisi itu berlari menjauh.
Pertengahan Juni ini pemerintah Iran mengeluarkan peringatan bahaya kepada warganya yang berada di Turki untuk mewaspada serangan bom. Dan Amerika Serikat dua pekan sebelumnya mengeluarkan peringatan kemungkinan serangan teror musim panas di Eropa.
- Rawan Bom, Iran Minta Warganya Ikuti Instruksi Keamanan di Turki
- Amerika Peringatkan Warganya akan Serangan Teror Musim Panas di Eropa
Menyusul serangan itu, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengeluarkan pernyataan yang mengecam serangan teror tersebut.*