Hidayatullah.com—Biro kontraterorisme Israel mengatakan bahwa bom bunuh diri yang menewaskan sejumlah turis asal Israel di Istanbul bulan lalu tidak secara khusus menarget warganegara Israel, tetapi ditujukan kepada pariwisata Turki secara umum.
Biro itu, yang berkaitan dengan kantor Perdana Menteri Israel, belum lama ini mengeluarkan peringatan bagi pelancongnya agar segera pulang dari dan menghindari bepergian ke Turki, lapor Associated Press Senin (25/4/2016).
Peringatan itu masih berlaku hingga sekarang, meskipun ada security assessment baru.
Hari Ahad (24/4/2016) biro itu mengatakan bahwa badan-badan keamanan Israel telah melakukan investigasi selama satu bulan atas ledakan di Istanbul tersebut, yang terjadi di samping sebuah kelompok wisata kuliner Israel dan juga menewaskan seorang turis Iran.
Turki mengklaim pelakunya berkaitan dengan kelompok ISIS.
Baca berita sebelumnya: Mayat Korban Serangan ISIS di Istanbul Dipulangkan, Turki Ucapkan Belasungkawa Kepada Israel dan Iran
Serangan yang terjadi di pusat kota Istanbul dan tempat wisata Istiklal Avenue itu terjadi 6 hari setelah bom mobil bunuh diri di Ankara oleh pelaku yang disebut memiliki kaitan dengan kelompok pemberontak Kurdi Turki, PKK. Sebanyak 37 orang tewas dalam ledakan di ibukota Turki itu.
Pada bulan Januari lalu, seorang pelaku bom bunuh diri menewaskan sekitar 10 orang, kebanyakan turis Jerman, di pusat wisata sejarah di Istanbul. Pemerintah Turki menuding ISIS sebagai pelakunya.*