Hidayatullah.com—Seorang pengacara ternama yang juga penasihat partainya Aung San Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), tewas ditembak di bandara Yangon, Myanmar.
Ko Ni ditembak di bagian kepala hari Ahad (29/1/2017) setibanya dari kunjungan di luar negeri. Seorang pengemudi taksi juga ditembak, lapor BBC.
Seorang tersangka sudah ditahan, tetapi belum ada keterangan terperinci mengenai motifnya.
Ko Ni adalah segelintir dari Muslim terkemuka yang ada di Myanmar, negara mayoritas penganut ajaran Buddha. Tidak jelas apakah hal ini menjadi faktor dirinya dibunuh.
Asasinasi, pembunuhan tokoh terkemuka, tergolong jarang terjadi di Myanmar.
Di tahun 1988, Ko Ni adalah seorang aktivis mahasiswa. Dia pernah menjadi tahanan politik dan setelah dibebaskan menjadi seorang pengacara senior serta penasihat di NLD.
Sebuah gambar diam yang diambil dari taksi yang berjajar di depan bandara menangkap momen pembunuhan itu.
Tampak seorang laki-laki mengenakan rok berwarna merah muda (pink), celana pendek dan sandal japit, menodongkan sebuah pistol ke bagian belakang kepala Ko Ni, yang saat itu menggendong seorang anak kecil.
Tak lama kemudian pengacara Muslim paling terkemuka di Myanmar itu tewas. Seorang sopir taksi yang mengejar pelaku, juga ditembak mati sesaat kemudian.
Foto yang tersebar di media sosial menunjukkan polisi berhasil menangkap pelaku, tampak bagian kepala dan kakinya berdarah. Pria itu disebut-sebut bernama Kyi Lin, usia 53 tahun, asal Mandalay.
Dikenal sebagai seorang pakar hukum konstitusi, Ko Ni bekerja menggarap rencana NLD untuk mengamandemen konsitutsi buatan rezim militer Myanmar.
Tahun lalu, dia membantu pendirian Asosiasi Pengacara Muslim Myanmar dan berbicara tentang pentingnya warga Muslim berdiri memperjuangkan hak-haknya. Aktivitasnya ini memungkinkan dirinya memiliki banyak musuh dari berbagai kalangan, termasuk orang-orang yang berkuasa, di negara mayorias Buddhis tersebut.*