Hidayatullah.com—Kim Jong-nam, abang dari pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, dibunuh dalam serangan di bandara Kuala Lumpur, Malaysia.
Kepolisian negeri jiran itu mengatakan Jong-nam sedang menunggu penerbangan ke Macau hari Senin (13/2/2017), ketika seorang wanita membekap wajahnya dengan kain sehingga melukai matanya.
Jong-nam menggunakan paspor dengan nama lain dalam perjalanan itu.
Mendiang pemimpin Korea Utara Kim Jong-il (putra dari Kim Il-sung) memiliki sejumlah anak dari istri dan beberapa wanita lainnya. Dari istri bernama Kim Kyung-hee, Jong-il mendapatkan putra bernama Chang Song-thaek, yang sekarang sudah wafat. Kim Jong-nam adalah putra Jong-il dari wanita bernama Sung Hae-rim. Dari wanita bernama Ko Yong-hu lahirlah Kim Jong-un, putra bungsu Jong-il yang mewarisi kekuasaannya.
Jong-nam diserang pada hari Senin sekitar pukul sembilan pagi saat menunggu penerbangan ke Macau pukul 10:00 di terminal bandara untuk pesawat berongkos murah, lapor koran Malaysia Star News mengutip keterangan polisi seperti dilansir BBC.
Bagaimana serangan itu terungkap masih belum diketahui pasti. Pejabat Kepolisian Malaysia Fadzil Ahmat mengatakan kepada The Star bahwa Jong-nam sempat memberitahukan petugas resepsionis bahwa seseorang membekuknya dari belakang dan menyemprotkan cairan ke wajahnya.
Namun, pejabat yang sama dikutip oleh kantor berita resmi Bernama mengatakan bahwa seorang wanita mendatangi Jong-nam dari belakang dan menutupi wajahnya dengan selembar kain yang telah diberi cairan. Laporan-laporan sebelumnya menyebutkan cairan dipercikkan dengan alat semprot atau jarum.
Mata Jong-nam mengalami luka bakar akibat cairan itu, kata Fadzil Ahmat kepada Bernama, dan dia meninggal dalam perjalanan menuju sebuah rumah sakit terdekat di Putrajaya.
Secara terpisah, kepada Reuters Fadzil Ahmat mengatakan bahwa sejauh ini belum ada tersangka dan penyelidikan sudah mulai dilakukan.
Kematian Kim Jong-nam tidak disiarkan sampai hari Selasa kemarin. Autopsi sudah dilakukan terhadap mayatnya, tetapi hasilnya belum dirilis.
Awalnya Kepolisian Malaysia mengeluarkan pernyataan bahwa berdasarkan dokumen perjalanan yang ada pria itu diidentifikasi sebagai Kim Choi, dilahirkan tanggal 10 Juni 1970.
Kim Jong-nam dilahirkan pada 10 Mei 1971.
Polisi kemudian mengkonfirmasi bahwa korban memang adalah saudara laki-laki dari pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.
Ini bukan pertama kalinya Jong-nam bepergian dengan dokumen abal-abal. Dia pernah ditangkap di Jepang saat berusaha memasuki negara itu dengan paspor palsu pada tahun 2001. Kepada petugas kala itu dia mengatakan ingin mengunjungi Tokyo Disneyland.
Menyusul kematian ayahnya pada 2011, otoritas di Korea Utara tidak mengangkatnya sebagai pengganti Kim Jong-il sebagai pemimpin negara komunis itu. Mereka justru menunjuk adik bungsunya dari lain ibu, Kim Jong-un. Konon, insiden Tokyo Disneyland itu yang menyebabkan dirinya terdepak dari daftar suksesi kepemimpinan Korea Utara.
Tidak mendapatkan jabatan di Korut, Jong-nam diketahui senang menghabiskan waktu di meja judi di Macau, China daratan dan Singapura. Dia kabarnya senang memainkan mesin-mesin undian di Macau, wilayah China yang terkenal sebagai tempat wisata perjudian.
Dia kemudian bicara menentang kekuasaan dinasti keluarganya di Korut. Pada tahun 2012 dalam sebuah buku dia dikutip mengatakan bahwa dirinya meyakini adik bungsunya tidak memiliki kecapakan sebagai pemimpin.
Kim Jong-nam dikabarkan juga pernah akan dibunuh di masa lalu.
Seorang mata-mata Korut yang dipenjara di Korea Selatan pada tahun 2012, kabarnya mengakui bahwa dirinya mengupayakan insiden tabrak-lari dengan target Jong-nam.*