Hidayatullah.com–Tawanan Palestina terus berjuang melakukan aksi mogok di penjara penjajah Zionis, untuk mendapatkan sejumlah tuntutan pokok yang diharamkan oleh penjajah Zionis, yang sebelumnya pernah mereka dapatkan melalui sejumlah aksi mogok selama tahun-tahun penahanan mereka.
Di antara tuntutan pokok para tawanan adalah diakhirinya kebijakan penahanan administratif (tanpa tuduhan dan proses hukum dan bisa diperpanjang kapan saja), diakhirinya penahanan dalam sel isolasi, diakhirinya larangan kunjungan keluarga dan tanpa pengaturan, diberikanan pengobatan medis kepada para tawanan yang sakit dan tuntutan-tuntutan sah dan pokok sah lainnya, tulis PIC.
Sampai hari yang ke-16 aksi mogok tawanan, pihak penjara Zionis melakukan pemindahan-pemindahan baru terhadap sejumlah tawanan yang mogok makan. Pengadilan pusat penjajah Zionis di Haifa juga menolak pemohonan yang diajukan Badan Tawanan atas nama tawanan Karim Yunus untuk meminta dikunjungi.
Baca: Tawanan Palestina 4 Tahun Kehilangan Memori Otaknya Akibat Siksaan Zionis
Hampir setengah bulan aksi mogok makan tawanan ini, telah merengguh nyawa ibu dari tawanan yang melakukan mogok makan Muhammad Dalayisyah dan evakuasi dua relawan aksi solidaritas yang melakukan mogok makan di Jenin Syadi Dari dan Shalah Abu Jahim, ke rumah sakit karena kondisi kesehatannya memburuk.
Dilarikan ke Rumah Sakit
Sementara itu, jumlah tawanan Palestina di penjara Zionis yang dilarikan ke rumah sakit terus bertambah akibat kecapean dan kelelahan yang mereka alami akibat melakukan aksi mogok makan. Jumlah mereka mencapai 20 tawanan.
Ketua Badan urusan Tawanan di PLO, Isa Qaraqi dikutip PIC mengatakan, jumlah tawanan yang jatuh ke tanah dan dilarikan ke rumah sakit akibat kecapean dan kelelahan yang mereka alami.
Sebagaimana diketahui, sekitar 1500 tawanan Palestina sejak Senin (17/04)/2017) memulai aksi mogok makan terbuka bersamaan dengan peringatan Hari Tawanan Palestina. Mereka menuntut pengembalian hak-hak manusiawi mereka yang dirampas oleh pihak penjara Zionis, yang sebelumnya mereka dapatnya melalui sejumlah aksi mogok.
Diperkirakan, secara bertahap jumlah tawanan yang melakukan aksi mogok makan akan terus bertambah.
Baca: Mogok Makan Tawanan Palestina Disyariatkan
Dakwah Media BCA - Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Hari Senin (01/05/2017), aksi mogok makan terbuka para tawanan Palestina di penjara Zionis mendapatkan dukungan dari warga dan berbagai aksi solidaritas di dunia internasional. Di Ibu Kota Britania Raya, London, puluhan orang ikut dalam aksi solidaritas yang diselenggarakan oleh Persatuan Pelajar Palestina, Persatuan Yahudi untuk Islam, serta organisasi-organisasi lainnya, kutip Safa.ps.
Diperkirakan ada 6.300 tahanan Palestina di penjara Israel. Mereka dipenjara dalam kondisi memprihatinkan.
Aksi mogok makan ini dilakukan dengan tuntutan meningkatkan kondisi di dalam penjara dan meminta hak mendapatkan kunjungan. Juru bicara pihak penjara, Assaf Librati mengklaim kini hanya ada 870 tahanan yang melakukan mogok makan. Saat mereka ditempatkan di tahanan isolasi.*