Hidayatullah.com—Sebuah patung di Konya yang menggambarkan sosok Nasruddin Hoja, karakter lucu dalam cerita rakyat di Turki, menjadi bahan perdebatan anggota masyarakat di media sosial. Seorang pejabat setempat ingin karakter yang tersohor ke seluruh penjuru dunia itu dipatenkan.
Patung yang terletak di sebuah fasilitas singgah bagi pengguna jalan raya antara Konya dan Provinsi Afyonkarahisar itu dikritik karena desainnya dianggap “primitif,” lapor Hurriyet mengutip koran Haberturk Senin (17/7/2017).
Wali Kota Aksehir, Salih Akkaya, yang diberitahu perihal patung itu menyebutnya “pengecewakan.”
“Patung ini merupakan pelecehan terhadap Nasruddin Hoja, yang hidupnya menjadi lelucon dalam cerita-cerita rakyat. Nasruddin Hoja adalah figur yang yang berarti dan seorang pria bijaksana yang menceritakan kisah-kisah penuh makna tentang manusia melalui lelucon dengan anekdot-anekdot yang hidup dan lucu,” kata Akkaya.
Wali kota itu mengatakan pemerintah daerahnnya akan mematenkan figur dan nama Nasruddin Hoja (Nasrettin Hocca dalam ejaan Turki dan Nasreddin Hodja dalam ejaan internasional).
“Kami sedang berusaha mendapatkan paten untuk mencegah penggunaan sewenang-wenang nama Nasruddin Hoja. Jika kami sudah selesai mengurusnya, kami akan mengirimkannya ke Kementerian Kebudayaan. Dengan cara ini, kami akan mencegah aktivitas-aktivitas yang tidak mencerminkan karakter Nasruddin Hoja,” imbuhnya.
Sementara itu, sebuah patung Nasruddin Hoja yang berada di sebuah tempat peristirahatan pengguna jalan raya lain di kota itu, juga dihujani kecaman oleh warga setempat.
Petugas yang mengurus tempat itu mengatakan mereka mungkin akan menyingkirkan patung itu, yang menggambarkan Nasruddin Hoja sedang mengendarai keledainya menghadap ke belakang.
Atif Zengin, yang disebut-sebut mendesain patung tersebut, membantah klaim yang mengatakan bahwa dia adalah orang yang merancangnya.
“Saya memang arsitek dari fasilitas itu, tetapi saya tidak menngetahui siapa yang membuat patung yang berada di bagian depan tempat tersebut. Mereka bertanya kepada saya berapa saya meminta bayaran untuk mendesainnya, tetapi mereka mengatakan [harga yang saya tawarkan] terlalu mahal. Patung itu, yang sama sekali tidak menggambarkan sosok Nasruddin Hoja, juga merusak reputasi saya,” kata Zengin.
Sementara itu, Mehmet Caylan, manajer fasilitas peristirahatan tersebut, mengatakan pihaknya tidak pernah menerima keluhan perihal patung tersebut.
“Patung itu bukan dibuat oleh kami, tetapi kami bersedia ikut bertanggung jawab,” imbuhnya.*