Hidayatullah.com—Empat wanita telah ditangkap di kota Mosul, Iraq, diduga ikut berperang bersama dengan pasukan ISIS/ISIL alias Daesh, dan telah dikonfirmasi bahwa mereka adalah warganegara Jerman.
Salah satu dari keempat perempuan itu adalah Linda Wenzel, asal Jerman bagian timur. Remaja putri berusia 16 tahun itu dilaporkan menghilang satu tahun lalu, setelah dibujuk rayu dan dibina untuk bergabung bersama ISIS lewat internet.
Lorenz Haase dari kantor kejaksaan di Dresden mengkonfirmasi bahwa pihaknya sekarang ini belum berupaya untuk mengekstradisi gadis itu.
“Kami dari kantor Kejaksaan Dresden belum mengajukan permintaan penangkapan dan oleh karena itu tidak bisa mengajukan permintaan ekstradisi. Ada kemungkinan Linda akan diadili di Iraq, dia mungkin sebagai orang asing akan diusir atau, karena dia masih di bawah umur dan dilaporkan hilang di Jerman, dia bisa diserahkan ke pihak Jerman,” kata Haase seperti dikutip Euronews Ahad (23/7/2017).
Jika gadis itu dipulangkan ke Jerman, dia hanya bisa dijerat sebagai pelaku pidana anak-anak dan diganjar hukuman yang relatif tidak memberatkan. Namun, jika dia diadili di Iraq, semua perempuan yang ditangkap bersamanya, bisa dijatuhi hukuman mati.
Lembaga-lembaga intelijen memperkirakan lebih dari 500 orang telah meninggalkan Jerman tahun-tahun belakangan ini untuk bergabung dengan ISIS. Sekitar 50 dari mereka diperkirakan terkategori anak-anak dan setengah orang yang bergabung ISIS itu adalah perempuan.
Assosiciated Press dalam laporannya hari Sabtu (22/7/2017) menyebutkan bahwa Linda adalah gadis remaja yang melarikan diri dari rumah tidak lama setelah masuk Islam satu tahun lalu. Dia dikabarkan dalam kondisi sehat, meskipun sebelumnya sempat “sangat kaget” dengan apa yang dialaminya sehingga sulit berbicara.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Kepada Associated Press pejabat Iraq mengatakan bahwa remaja itu akan mulai diinterogasi pekan ini dan penerjemah bahasa Jerman akan mendampinginya sebab dia hanya bisa berbahasa Arab sedikit.
Aparat Iraq mengatakan gadis itu ditahan di sebuah penjara dekat bandara di Baghdad, bersama dengan sejumlah perempuan asing lain yang ditemukan di Mosul, termasuk mereka yang berasal dari Belgia, Prancis, Suriah dan Iran.*