Hidayatullah.com—Los Angeles resmi mencalonkan diri menjadi tuan rumah Olimpiade musim panas dan Paralimpik 2028, sehingga Paris menjadi calon tunggal tuan rumah Olimpiade 2024.
Kedua kota besar itu bersaing keras selama tujuh tahun terakhir untuk menjadi penyelenggara Olimpiade 2024, setelah kandidat-kandidat lain mengundurkan diri.
Dilansir Euronews Senin (31/7/2017), diduga uang menjadi alasan Los Angeles untuk memilih Olimpiade 2028 daripada Olimpiade 2024. Sebagaimana dikatakan oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC), tuan rumah Olimpiade 2028 akan mendapatkan dana $1,8 miliar dari komite, sedangkan untuk Olimpiade 2024 dana yang disediakan hanya $1,5 miliar. Dana tambahan yang diperkirakan sekitar $5 miliar harus dicari sendiri oleh tuan rumah dari sponsorship atau penjualan tiket. Sedangkan “biaya keamanan nasional” jika Olimpiade diselenggarakan di Los Angeles akan ditanggung oleh pemerintah federal AS.
Kota yang berada di California Selatan itu terakhir kali menggelar Olimpiade pada tahun 1984. Pemilihan tahun 2028 menjadikan kota megapolitan itu memiliki waktu lebih panjang untuk mempersiapkan infrastruktur dan memperbaiki sistem transportasinya.
“Pada hari pertama saya menjabat, tindakan pertama yang saya lakukan adalah menulis surat kepada USA Olympic Committee untuk mengatakan bahwa kami ingin membawa kembali Olimpiade. Pada hari itu kami memulai perjalanan luar biasa, dalam istilah olah raga perumpamaannya: maraton,” kata Wali Kota Los Angeles Eric Garcetti.
Proses perebutan tuan rumah Olimpiade 2024 yang sebenarnya lurus-lurus saja menjadi rumit setelah OIC memutuskan untuk mengumumkan sekaligus siapa yang akan menjadi tuan rumah Olimpiade empat tahun kemudian.
“OIC menyambut keputusan Los Angeles dan Paralympic Candidature Committee,” kata Presiden OIC Thomas Bach dalam sebuah pernyataan, menanggapi keputuasan LA yang menyerahkan penyelenggaraan Olimpiade 2024 kepada Paris dan lebih memilih untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2028.*