Hidayatullah.com–McDonald Korea Selatan berhenti menjual burger Bulgogi pada hari Sabtu setelah beberapa pelanggan mengeluhkan kontraksi enteritis.
Pelanggan yang terkena dikatakan membeli burger di cabang Jeonju.
Enteritis adalah infeksi pada usus atau perut yang disebabkan oleh beberapa jenis virus dan bakteri yang biasanya menyebabkan diare.
Tujuh siswa SMA dan seorang guru dilaporkan menderita sakit perut dan demam tinggi pada 25 Agustus setelah burger Bulgogi.
McDonald di Korea telah sepakat untuk berhenti menjual burger ikonik untuk saat ini.
Ini juga akan bekerja sama dengan Kementerian Pangan dan Obat untuk menentukan penyebab infeksi di antara para pelanggannya.
“Keputusan untuk menghentikan penjualan burger Bulgogi adalah tindakan pencegahan yang menunggu pemeriksaan MFDS.
“McDonald Korea mengharapkan pelanggannya untuk pulih sesegera mungkin,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan pers dikutip The Straits Times.
Juli lalu, pelanggan McDonald mengajukan keluhan terhadap restoran cepat saji tersebut karena menyajikan burger setengah matang yang mengakibatkan kesehatan mereka terpengaruh.
Bulgogi, adalah daging sapi panggang atau daging babi panggang, merupakan salah satu masakan paling populer di kalangan orang Korea. McDonald Korea mengatakan, burger-burger bulgoginya terbuat 100 persen dari daging babi Korea dan tidak mengandung daging sapi.*