Hidayatullah.com—Di antara file-file badan intelijen Amerika Serikat, CIA dan FBI, yang dirilis Arsip Nasional AS pekan lalu, terdapat dokumen yang berkaitan dengan tokoh pembela hak asasi manusia, Pendeta Martin Luther King Jr.
Dilansir Euronews Sabtu (4//11/2017), direktur FBI kala itu, Edgar Hoover, tidak menyukai King dan mencurigainya sebagai seorang komunis. Mata-mata anak buahnya ditugaskan untuk mencari bukti-bukti pendukung.
“King adalah seorang Marxis sejati, yang mempelajarinya (Marxisme), meyakininya, dan menyetujuinya, tetapi karena dia seorang tokoh agama, tidak berani mengungkapkannya secara terang-terangan,” tulis dokumen FBI itu, yang diberi judul “Martin Luther King Jr., sebuah analisis saat ini” bertanggal 12 Maret 1968.
Akan tetapi, temuan lain yang lebih mengejutkan dari dokumen itu adalah ternyata perilaku seksual King juga disorot oleh agen-agen intelijen AS. Mereka menemukan, menurut dokumen itu, perilaku seksual tidak terpuji dari tokoh agama yang sangat dikagumi banyak orang tersebut, dan bahkan masalah itu membuat sebagian pengikutnya terpecah.
“Orang yang melaporkan ini juga merupakan seorang tokoh Negro yang bertalian secara hukum dengan istri King. Dia mengatakan bahwa dirinya mengenal King sejak 1960 dan menyebutnya sebagai seorang “hipokrit.” Orang ini juga melaporkan bahwa King menjalin hubungan cinta terlarang dengan tiga orang wanita lain, salah satunya adalah Joan Baez, penyanyi balada yang terkenal seantero negeri ini,” sebut dokumen FBI itu.
Pada paragraf selanjutnya tertulis, “…. , ini adalah fakta bahwa King tidak hanya kerap bersenang-senang melakukan perbuatan zina tetapi juga menikmati (perilaku seks) tidak normal dengan terlibat dalam hubungan-hubungan seksual berkelompok orgi.”
Peraih Nobel Perdamaian tahun 1964 itu tewas ditembak pada April 1968, hanya beberapa pekan setelah laporan FBI tersebut dibuat.
Tidak jelas mengapa Arsip Nasional AS merilis dokumen King tersebut, sebab hal itu tidak termasuk dalam perintah Presiden Trump yang belum lama ini menginstruksikan publikasi file-file terkait pembunuhan Presiden John F Kennedy.*