Hidayatullah.com—Presiden Mauritius Ameenah Gurib-Fakim akan mengundurkan diri pekan depan terkait perselisihan finansial, kata perdana menteri hari Jumat (9/3/2018).
Gurib-Fakim, satu-satunya wanita yang menjadi kepala negara di Afrika, dituduh menggunakan kartu kredit pemberian sebuah lembaga non-pemerintah asing untuk membeli barang-barang pribadi.
“Presiden republik ini mengatakan kepada saya bahwa beliau akan mengundurkan diri dari jabatannya dan kami sudah sepakat perihal tanggalnya,” kata Perdana Menteri Pravind Jugnauth kepada para reporter di Port Louis, ibukota negara kepulauan yang terletak di Samudera Hindia itu, seperti dilansir DW.
Jugnauth mengatakan Gurib-Fakim akan mengundurkan diri setelah perayaan ke-50 tahun kemerdekaan negara itu pada 12 Maret.
Gurib-Fakim, seorang profesor kimia, terpilih sebagai kepala negara Mauritius pada tahun 2015. Dia merupakan wanita pertama yang menjadi presiden negara itu, yang perannya sebagian besar seremonial.
Belum lama ini koran lokal L’express mengabarkan bahwa presiden wanita itu pernah berbelanja barang pribadi di Italia dan Dubai dengan menggunakan sebuah kartu kredit yang disediakan oleh Planet Earth Institute, lembaga swadaya masyarakat yang berbasis di London.
Lembaga non-pemerintah itu, yang aktif mendukung pendidikan dengan cara memberikan beasiswa, antara lain disokong dananya oleh miliuner kelahiran Angola, Alvaro Sobrinho. Bankir dan pengusaha Sobrinho sendiri sedang diselidiki oleh otoritas Portugal dalam kasus pencucian uang.
Gurib-Fakim membantah dirinya telah melakukan kesalahan dan menyatakan bahwa dia telah mengembalikan semua uang yang dipermasalahkan.
“Saya tidak berutang apapun kepada siapapun. Mengapa isu yang sudah hampir setahun lalu itu diungkap lagi menjelang perayaan hari kemerdekaan kita,” kata Gurib-Fakim saat berpidato pada 7 Maret lalu.*