Hidayatullah.com—Turki sejauh ini sudah membawa pulang 80 tersangka Fethullahist Terrorist Organization (FETO) dari luar negeri dan akan terus memburunya tidak peduli di mana mereka berada, kata Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Berbicara di Kongres Biasa Ke-6 Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), hari Ahad (15/4/2018) di Istanbul, Erdogan mengatakan para tersangka FETO akan dibawa kembali ke Turki tidak peduli ke mana pun mereka kabur dan bersumpah akan memulangkan juga Fethullah Gulen dari Amerika Serikat.
“Anggota-anggota FETO itu sudah melarikan diri ke berbagai negara di dunia, tapi kami akan terus mengejar mereka. Kami sudah membawa 80 anggota FETO kembali ke Turki dari luar negeri,” kata Erdogan seperti dilansir Hurriyet.
Pada akhir Maret, Badan Intelijen Nasional Turki (MIT) membawa pulang 6 tersangka Gulenis dari Kosovo ke Turki, dalam sebuah operasi rahasia.
♦ PM Kosovo Memecat Menterinya Sendiri, Kenapa Presiden Turki Erdogan yang Marah?
♦ Ekstradisi Gulenis ke Turki, Mendagri dan Kepala Intelijen Kosovo Dipecat
Awal bulan ini, MIT juga membawa tiga tersangka Gulenis dari negara Afrika Gabon dan Erdogan pada 7 April bersumpah bahwa Turki akan terus memburu para tersangka FETO di luar negeri.
♦ Intelijen Turki Ciduk 3 Tersangka Gulenis dari Gabon
Jaringan Gulen, para pengikut tokoh Muslim terkemuka Fethullah Gulen, dituduh pemerintah Ankara berada di balik kudeta gagal 2016.
♦ Dogan Media Group Dipaksa Dijual ke Kroni Pemerintah Turki
♦ Tuduh koleganya Gulenis, Peneliti di Univ Osmangazi Bunuh 4 Staf
Fethullah Gulen, yang sangat populer dan disegani di Turki dan sejak lama mengasingkan diri ke Amerika Serikat, sebelumnya adalah sekutu dekat politik Erdogan. Dia memiliki andil tidak sedikit mempopulerkan AKP sebagai partai politik Islam terbesar di Turki. Namun, hubungan manis dengan Erdogan berubah menjadi pahit setelah aparat hukum pada tahun 2013 menyelidiki sejumlah tokoh AKP –yang merupakan orang dekat Erdogan– dan putranya Bilal Erdogan dalam dugaan kasus korupsi. Erdogan menuding tuduhan korupsi dibuat-buat oleh para pengikut Gulen yang ada di pemerintahan, lembaga kehakiman dan kepolisian.*