Hidayatullah.com–Mantan Direktur FBI, James Comey mengatakan bahwa Presiden AS Donald Trump “secara moral tidak layak” menjadi presiden. Ia juga menyesalkan cara Trump memperlakukan perempuan “seperti potongan daging.”
Mantan direktur FBI James Comey mengatakan pada hari Ahad (15/04/2018) dalam wawancara dengan ABC News bahwa Presiden AS Donald Trump “secara moral tidak layak” menjadi presiden.
Comey dipecat oleh Trump pada Mei tahun lalu saat FBI sedang menyelidiki kemungkinan hubungan antara kampanye Presiden Trump pada tahun 2016 dan dugaan Rusia ikut campur dalam Pemilu Amerika.
Wawancara di ABC News ini adalah yang pertama sejak ia dipecat. Trump telah mengecam Comey dan bukunya “A Higher Loyalty: Truth, Lies, and Leadership” di Twitter dengan menyebutnya “orang tercela yang tidak jujur” dan “Direktur FBI terburuk dalam sejarah, sejauh ini!”
Baca: Dipecat Trump, Bos FBI James Comey Sempat Mengiranya Guyonan
Komite Nasional Partai Republik menuduh Comey bersedia “mengatakan apa pun hanya demi bukunya laku,” dan bahwa wawancara itu menunjukkan “kesetiaannya yang lebih tinggi adalah untuk dirinya sendiri.”
“Saya tidak percaya bahwa dia secara mental tidak kompeten atau berada dalam tahap awal demensia. Dia memukul telak saya sebagai orang yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata yang melacak percakapan dan tahu apa yang terjadi,” demikian petikan wawancara sebagaimana dikutip DW.DE.
“Saya tidak yakin masalah medis yang menjadikannya tidak pantas menjadi presiden. Saya rasa, secara moral dia tidak layak menjadi presiden. Dia secara moral tidak layak menjadi presiden,” tambahnya.
Comey mengatakan dia berpikir “pasti ada beberapa bukti terhambatnya penegakan keadilan” dalam tindakan Trump ketika dia meminta Comey untuk mengakhiri penyelidikan FBI terhadap mantan penasehat keamanan nasional Gedung Putih, Michael Flynn.
Trump membantah pembicaraan itu, tetapi Comey bersikeras bahwa itu pasti terjadi. Namun, dia mencatat bahwa dia hanya seorang saksi dalam kasus tersebut dan bukan seorang penyelidik atau jaksa.
Comey juga mengkritik Trump atas sikapnya yang sering mencela wanita itu dan tertipu pada banyak hal untuk membuat orang-orang di negara ini mempercayainya.
Dalam buku itu, Comey menggambarkan Trump sebagai seorang yang tidak setia, bertindak seperti pemimpin mafia dan menuntut kesetiaan ekstrem.
Namun, Trump membantah klaim oleh mantan direktur FBI dan bersikeras bahwa Comey berbohong tentang banyak hal.
Trump juga menggambarkan Comey menjadi bodoh ketika melakukan penyelidikan terhadap saingannya dalam pemilihan Presiden 2016, Hillary Clinton yang diduga menggunakan server email pribadi ketika mengambil posisi sebagai Menteri Luar Negeri AS, ujarnya dikutip AFP.*