Hidayatullah.com—Siklon Mekunu yang menghantam bagian selatan Oman membunuh dua orang, termasuk seorang anak perempuan berusia 12 tahun, serta menyebabkan tiga lainnya luka-luka, kata pejbata.
Anak perempuan itu meninggal dunia setelah angin kencang menghempaskan tubuhnya ke dinding, kata polisi. Seorang lainnya tewas karena mobilnya terseret arus banjir..
Siaran televisi menunjukkan air menggenangi banyak tempat di Provinsi Dhafar dan Al-Wusta.
Siklon yang membunuh sedikitnya tujuh orang dan menghilangkan beberapa orang lainnya pada hari Jumat di Pulau Socotra, Yaman, ketika berita ini dilansir BBC Sabtu (26/5/2018) sudah melemah menjadi badai tropis.
Sehari setelah Mekunu menghajar wilayah Yaman di Pulau Socotra, siklon itu menghampiri Salalah, kota kedua terbesar di Oman di bagian barat.
Kematian kedua di Oman tercatat setelah sebuah kendaraan terseret air bah di daerah lembah di Dhofar menyusul hujan deras, lapor Kepolisian Oman lewat Twitter hari Sabtu.
Ribuan orang yang tinggal di daerah pesisir pantai di Dhofar dan Al-Wusta dipindah ke tempat-tempat penampungan, karena angin berhembus kencang hingga kecepatan 170km/jam dan hujan sangat deras mengguyur wilayah itu, kata para pejabat.
Warga diminta tidak mengambil risiko melewati lembah di kawasan itu.
Meskipun Mekunu sudah mereda dan menjadi badai tropis, tetapi pihak berwenang memperingatkan angin kencang dan hujan deras masih akan dirasakan warga.
Dirjen Meteorologi Oman mengatakan badai itu bergerak ke arah barat laut menuju Arab Saudi.
Bandara Salalah ditutup sampai Sabtu tengah malam.
Sementara itu, pemerintah Yaman menyatakan Pulau Socotra sebagai daerah bencana.
Pasukan Arab Saudi dikerahkan ke Socotra bulan lalu, guna mendukung pasukan pemerintah Yaman dalam memerangi pemberontah Syiah Houthi.
Menteri Perikanan Fahad Kafin kepada AFP mengatakan bahwa mayat lima orang Yaman dan dua orang India sudah ditemukan. Namun, dua belas orang India lainnya masih dinyatakan hilang.*