Hidayatullah.com—Uganda berharap dapat menarik minat wisatawan dengan sebuah museum yang menunjukkan sejarah terkelam negaranya.
Malapetaka yang ditimbulkan oleh Idi Amin semasa menjabat presiden selama delapan tahun dan oleh kekejaman Lord’s Resistance Army (LRA) didokumnetasikan dan akan ditampilkan di museum itu.
“Kami ingin meluruskan sejarah,” kata pimpinan eksekutif Uganda Tourism Board Stephen Asiimwe kepada BBC Jumat (1/6/2018).
Museum perang Uganda itu, yang belum dibangun, nantinya juga akan menunjukkan sejarah prakolonial dan sepanjang era penjajahan.
Meskipun demikian, Asiimwe mengatakan bahwa proyek itu tidak dimaksudkan untuk mempertontonkan kekejian perang.
“Saya mengalami era Idi Amin saat masih anak-anak, teman-teman sekolah saya kehilangan orangtuanya di tangan rezim itu,” kata Asiimwe. “Bagaimana pun Anda tidak bisa lari dari sejarah. Ini semua fakta,” imbuhnya.*