Hidayatullah.com–Aktivitas seorang pria yang berpura-pura sebagai Pangeran Arab Saudi dan telah berhasil menipu jutaan investor kaya di seluruh dunia akhirnya terungkap setelah kesalahannya dalam menyentuh daging babi di sebuah pertemuan bisnis.
Adalah seorang berkebangsaan Colombia, Anthony Gignac yang dilaporkan telah memulai kegiatan ini sejak 2015 dengan menciptakan perusahaan investasi yang licik, Marden Williams International, dengan mencari peluang investasi dalam bisnis tersebut.
Dengan akal bulusnya, Anthony berpura-pura menjadi Pangeran Saudi selama dua tahun dan berhasil menipu 26 korban dari seluruh dunia yang melibatkan nilai total lebih dari US $ 8 juta.
Dia juga membeli nomor penempatan diplomatik palsu dari situs eBay dan menempatkan kata ‘Sultan’ di pintu alas rumah untuk menjebak orang rata-rata yang mengira dia seorang pangeran.
Dikutip dari Miami Herald, Rabu 11 Juli 2018, pria ini mengincar pebisnis real estate, Jeffrey Soffer, pemilik bisnis real estate kaya raya bernama Turnberry Associates.
Tipuannya berhasil menggasak uang Soffer bernilai US$50 ribu (Rp718,08 juta). Gignac yang memakai nama palsu Sultan bin Khalid Al Saud ini berbohong hendak berinvestasi ratusan juta dolar untuk mengembangkan resor hotel di Pantai Miami, Amerika Serikat, Fontainableu, untuk mengelabui Turnberry.
“Percaya Gignac adalah anggota raja dan diplomat Arab yang ingin membeli hotel, pengembang tertarik dengan kesepakatan itu,” tulis catatan kriminal yang tidak menyebut nama hotel atau Soffer.
Catatan kriminal pangeran palsu ini berakhir tatkala Soffer curiga sang penipu lupa makan babi.
’’Soffer curiga karena dia (Gignac) makan bacon dalam sebuah santap bisnis bersama. Padahal, sepengetahuannya, seorang Muslim tidak mengonsumsi daging babi,’’ terang kutip Miami Herald di kantor polisi.
Berbekal informasi inilah membuat Soffer akhirnya melacak identitas asli Gignac yang akhirnya didapati dia hanya pangeran gadungan. Soffer akhirnya melaporkannya ke polisi.
“Tersangka mengakui perbuatannya. Dia mengaku telah menipu sejumlah orang dengan identitas palsu tersebut.’’ Demikian bunyi keterangan tertulis pengadilan di Florida pada Senin (09/0m7/2018) dikutip Sputnik.
Pria 47 tahun yang sedang menantikan vonis di balik jeruji besi, memiliki catatan kejahatan antara 2015 – 2017 dengan berhasil mengumpulkan jutaan dolar di akunnya serta memiliki mobil mewah termasuk Ferrari dan Rolls Royce, jam tangan Rolex, perhiasan mewah dan kondominium dua kamar eksklusif di Pulau Fisher di Biscayne Bay.*