Hidayatullah.com–Kapten kapal misi Armada Kebebasan (Freedom Flotilla) Herman Reksten membocorkan kabar terbaru dan yang paling mengejutkan terkait blokade laut oleh ‘Israel’ terhadap kapal Herman Reksten, serta penangkapan 22 aktivis perdamaian di Pelabuhan Ashdod.
Israel membebaskan kapten kapal Herman Reksten setelah menahannya selama tiga hari.
Sang kapten menyebut ia masih meraasa sakit kepala karena ia dipukuli oleh tentara ‘Israel’ selama masa penahanannya.
“Kami ditangkap di perairan internasional dan kami lebih dekat ke Mesir daripada ‘Israel’, ” Herman Reksten, kapten kapal Karstein Norwegia, mengatakan Kamis (02/08/2018) setibanya di Bandara Internasional Oslo setelah ditahan selama tiga hari di penjara Zionis ‘Israel’.
“Rasanya sangat menyeramkan, mereka menangkap kapal Norwegia di perairan internasional, lalu mereka naik ke atasnya, ” ujar Herman dalam sebuah wawancara dengan NRK Norwegia dikutip qudsn.co.
Baca: Misi Freedom Flotilla ke Jalur Gaza Berangkat dari Palermo, Sisilia
Militer penjajah dituduh telah menggunakan senjata listrik (taser) kepada para aktivis kemanusiaan.
“Saya masih sakit kepala karena dipukul di penjara,” tambahnya saat tiba di Bandara Internasional Oslo.
Kedutaan ‘Israel’ di Oslo membantah tuduhan itu dengan mengatakanpara aktifis bertindak melawan hukum internasional karena mencoba melanggar blokade laut yang diakui secara internasional, ujar Dan Poraz, diplomat di kedutaan Israel kepada AFP.
Pemerintah Norwegia meminta penjelasan pada pihak ‘Israel’ terkait penangkapan kapal Herman Riksten dan intimidasi militer Zionis yang berlebihan.
Baca: Penjajah ‘Israel’ Membajak Kapal Misi Kemanusiaan Palestina
‘Israel’ melanggar hukum internasional ketika menghadang kapal Herman Riksten di perairan internasional pada hari Ahad kemarin, dan menangkap para aktivis kemanusiaan yang mencoba menembus blokade atas Gaza.
‘Israel’ menghalangi jalur perairan terhadap kapal internasional beserta awak kapal―termasuk awak media―yang sedang menuju ke pantai-pantai di wilayah Gaza.
Sebagaimana diketahui, Angkatan Laut’Israel’ hadi Ahad (29/7/2018) telah membajak kapal rombongan armada kemanusiaan (Freedom Flotilla) berbendera Norwegia menuju Jalur Gaza yang diblokade penjajah.
Mereka adalah rombongan Koalisi Kebebasan Flotilla,yang berafiliasi dengan Kapal Al Awda (kembali), dengan membawa 22 orang beserta muatan bantuan medis senilai Rp 217 Milyar untuk warga Palestina di Gaza.
Di antara aktivis yang berada di kapal termasuk politisi Norwegia Mikkel Gruner; dokter spesialis ortopedi Inggris, Dr. Ang Swee Chai dan mantan atlet Norwegia Prof Gerd Von der Lippe.
Para aktifis ini mencoba menembus blokade darat dan laut yang dilakukan penjajah Israel terhadap wilayah Gaza sejak 13 tahun silam.*/Ja’far Auzan Muzakki