Hidayatullah.com–Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Çavusoglu mengecam Amerika Serikat (AS) di tengah ketegangan dalam hubungan antara kedua negara, setelah adanya keputusan Presiden Donald Trump untuk melipatgandakan tarif baja dan aluminium yang sudah ada pada impor Turki.
Cavusoglu secara tersirat mengatakan bahwa Ankara sudah mulai muak denan AS, dengan mengatakan bahwa Turki telah melakukan cukup banyak tindakan untuk memperbaiki hubungannya dengan AS.
Diplomat senior Turki itu kemudian mengatakan, bahwa AS harus belajar bahwa itu tidak akan mencapai hasil positif dengan mengancam Turki. “Kami mendukung diplomasi dan negosiasi, tetapi tidak mungkin bagi kami untuk menerima sanksi dan pengenaan tarif,” kata Cavusoglu, dilansir Sputnik, Senin (13/08/2018).
Baca: AS Rancang Kejatuhan Mata Turki, Erdogan: Kami Punya Allah
Sebelumnya, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan juga mencatat bahwa keputusan Trump untuk melipatgandakan tarif atas impor logam bertentangan dengan aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Hubungan antara Washington dan Ankara telah mengalami peningkatan ketegangan dalam beberapa tahun terakhir karena penolakan Turki untuk membebaskan Pastor Andrew Brunson, asal Amerika yang ditangkap pada tahun 2016 karena terlibat dalam kudeta gagal dan kasus mata-mata.
Akibat kasus ini, Amerika mengancam Turki dengan cara menjatuhkan perekonomian yang mebuat nilai mata uang lira jatuh.*