Hidayatullah.com–Sebuah masjid di kota Gladbeck di barat laut Jerman dirusak oleh seorang tersangka Neo-Nazi, menurut pejabat masjid dikutip Anadolu Agency.
Para penyerang menulis slogan rasis dan menggambar swastika di jendela dan dinding masjid, yang dikelola oleh Persatuan Islam Turki untuk Urusan Agama (DİTİB).
Kementerian Luar Negeri Turki menyerukan kepada otoritas Jerman membawa tersangka Neo-Nazi ke pengadi:lan karena merusak sebuah masjid di kota Gladbeck.
“Kami menunggu pihak berwenang kota Gladbeck untuk mencari pelaku serangan dan melakukan tindakan hukum yang diperlukan. Insiden buruk di masa depan akan dicegah dengan membawa pelaku ke pengadilan, ”kata kementerian itu Senin dalam sebuah pernyataan di situsnya.
Baca: Kaum Muslim Khawatir Meningkatnya Islamophobia di Jerman
Hal ini diikuti oleh pernyataan dari Konsul Jenderal Turki kota Munster yang menyatakan keprihatinan atas peningkatan baru-baru ini dalam serangan terhadap masjid Turki oleh “rasis dan kelompok Islamofobia”.
Nadir Kahraman, kepala cabang Gladbeck DİTİB, mengutuk serangan itu dan mendesak polisi untuk membawa pelaku ke pengadilan.
“Masjid lain telah mengalami banyak serangan serupa, tetapi tidak ada tersangka yang ditangkap. Kami percaya bahwa penangkapan para pelaku akan membantu mencegah kejahatan serupa di masa depan, ”katanya kepada Anadolu Agency.
Baca: Neo-Nazi Jerman Ingin Mengusir Para Imigran
Dakwah Media BCA - Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
The DİTİB, sebuah organisasi Muslim yang didirikan oleh migran Turki di Jerman, menjalankan lebih dari 900 masjid di seluruh negeri.
Jerman, negara berpenduduk lebih dari 81 juta orang, memiliki populasi Muslim terbesar kedua di Eropa Barat, setelah Prancis. Di antara negara yang berpenduduk hampir 4,7 juta Muslim, 3 juta berasal dari Turki.
Dalam beberapa tahun terakhir, negara ini telah melihat Islamophobia dan kebencian terhadap migran yang dipicu oleh propaganda dari partai-partai sayap kanan dan populis.*