Hidayatullah.com–Pihak berwenang di India, hari Senin (10/12/2018), menaikkan tarif masuk ke Taj Mahal bagi warga India lima kali lipat, dari 50 rupe menjadi 250 rupe.
Turis mancanegara diwajibkan membayar $19, naik dari tarif sebelumnya $15.
“Kami ingin orang membayar lebih mahal guna mengurangi kepadatan pengunjung,” ujar seorang pejabat Survei Arkeologi India, lembaga yang bertugas menjaga kelestarian situs warisan budaya Unesco itu, kepada AFP. “Kenaikan tarif masuk akan mengurangi jumlah pengunjung mausoleum itu sedikitnya 15-20 persen dan pada saat yang sama mengumpulkan dana untuk pelestariannya,” kata pejabat itu.
Orang India merupakan pengunjung terbanyak Taj Mahal yang mencapai 10.000-15.000 setiap harinya. Pada tahun 2016, hampir 6,5 juta orang mendatangi bangunan makam yang terbuat dari marmer yang didirikan pada abad ke-17 oleh Maharaja Mughal Shah Jahan untuk istri tercintanya Mumtaz Mahal itu.
Para pakar mengatakan padatnya orang yang menjejakkan kakinya di bangunan bersejarah itu akan menimbulkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki di bagian lantai, dinding dan bahkan pondasinya.
Tidak hanya itu, pihak berwenang saat ini kesulitan mencegah perubahan warna marmer yang semula putih menjadi kuning, disebabkan polusi di kota Agra cukup parah. Batu marmer Taj Mahal juga dicemari kotoran serangga yang berasal dari Sungai Yamuna yang mengalir di sebelah bangunan. Sungai itu merupakan aliran air paling tercemar di India.
Bulan Juli lalu, Mahkamah Agung India mengancam akan menutup tempat itu atau bahkan merobohkannya, karena pihak berwenang kurang berupaya keras mencari solusi untuk mempercepat konservasinya.*