Hidayatullah.com–Delapan pengunjuk rasa tewas dalam bentrokan dengan polisi di wilayah utara dan selatan Sudan.
Enam orang demonstran anti pemerintah tewas di kota Gedaref di negara bagian Al-Qadarif, sehingga pemerintah setempat menyatakan kondisi darurat dan memberlakukan jam malam.
Dua orang lainnya terbunuh di kota Atbara di negara bagian Sungai Nil, lapor media setempat hari Kamis (19/12/2018) seperti dilansir BBC.
Aparat keamanan juga membubarkan protes menentang kenaikan harga roti yang menjadi makanan pokok rakyat serta bahan bakar minyak yang digelar di ibukota Khartoum, serta beberapa kota lain di Sudan.
Demonstrasi berawal hari Rabu di Atbara, Ed-Damar dan Berber, di mana polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa yang meneriakkan slogan anti pemerintah.
Perekonomian Sudan memburuk beberapa bulan terakhir, meskipun Amerika Serikat sudah mencabut sanksi yang diterapkannya atas negara Afrika itu selama bertahun-tahun. Inflasi di negara mayoritas Muslim itu mencapai 70%.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Pemerintah Sudan kabarnya akan memangkas sejumlah subsidi, sehingga harga-harga naik.*