Hidayatullah.com — Front Pembebasan Islam Moro (MILF) akan menonaktifkan 40.000 pejuang Angkatan Bersenjata Bangsamoro (BIAFF) saat Hukum Organik Bangsamoro (BOL) disahkan, lapor media setempat pada Ahad.
Plebisit akan diadakan pada 21 Januari dan 6 Februari untuk meratifikasi undang-undang tersebut.
Begitu BOL disahkan, Daerah Otonomi Muslim Mindanao Bangsamoro akan dibentuk.
Jannati Mimbantas, komandan MILF Northeastern Mindanao Front, mengatakan bahwa badan penonaktifan internasional (IDB) di bawah pengawasan tim pemantau internasional independen, dan dibentuk oleh pemerintah dan MILF, menurut Manila Times.
Mimbantas mengatakan Turki akan memimpin tujuh anggota IDB dengan Brunei dan Norwegia sebagai anggota di pihak internasional, Jenderal Reynaldo Abu dan Dr. Mario Abuja di pihak pemerintah, dan Jannati dan Jack Abbas mewakili MILF.
Penonaktifan para pejuang ini akan dilakukan dalam tiga tahap dan diharapkan berakhir pada 2022 ketika hukum organik akan sepenuhnya dilaksanakan, tambahnya.
Langkah untuk otonomi yang lebih besar melahirkan Daerah Otonomi Bangsamoro.
Daerah ini memberikan kekuatan politik dan fiskal yang lebih besar termasuk bantuan dana pemerintah tahunan yang lebih besar setara dengan 5 persen dari total anggaan nasional Filipina.
Sementara itu, pembentukan Daerah Otonomi Muslim Mindanao (ARMM) adalah hasil negosiasi antara pemerintah dan MNLF.
Cikal bakal Hukum Organik Bangsamoro tak lepas dari dari perjanjian damai yang ditandatangani MILF dengan mantan Presiden Benigno Aquino III. pada tahun 2014.*