Hidayatullah.com—Seorang saksi dalam persidangan terdakwa Joaquin “El Chapo” Guzman mengatakan dirinya mengatakan kepada aparat Amerika Serikat bahwa gembong narkoba itu pernah memberikan uang suap $100 juta kepada Enrique Pena Nieto, yang kala itu menjabat presiden Meksiko.
Alex Cifuentes, yang mengaku sebagai rekan dekat kepala kartel narkoba Sinaloa itu selama bertahun-tahun, mengutarakan perihal suap itu ketika ditanya oleh pengacara Guzman di pengadilan federal Brooklyn hari Selasa (15/1/2019). Ditanya apakah dia mengatakan kepada pihak berwenang pada tahun 2016 bahwa Guzman memberikan uang suap tersebut, dia menjawab: “Benar.”
Pena Nieto merupakan presiden Meksiko dari Desember 2012 sampai November 2018. Sebelum itu dia menjabat gubernur negara bagian Meksiko.
Mantan presiden Nieto tidak memberika tanggapan perihal tuduhan itu. Bekas jubirnya dan mantan-mantan pejabat eranya juga tidak bersedia menanggapi ketika dimintai komentar, lapor The Guardian.
Guzman, 61, sedang diproses di pengadilan federal Brooklyn, Amerika Serikat, sejak November 2018. Dia diekstradisi ke AS pada tahun 2017 guna menghadapi dakwaan-dakwaan berkaitan dengan penyelundupan kokain, heroin dan narkoba jenis lainnya ke dalam negeri Paman Sam sebagai pemimpin kartel narkoba Sinaloa.
Dalam persidangan awal November lalu, pengacara Jeffrey Lichtman atas nama kliennya (El Chapo) menuding Pena Nieto dan presiden sebelumnya menerima suap, sebagai bayaran perlindungan untuk Ismael “El Mayo” Zambada, seorang bos penyelundupan narkoba kelas kakap lain yang samapi saat ini masih buron.
Kala itu seorang jubir Pena Nieto membantah tuduhan, sementara mantan presiden Felipe Calderon lewat Twitter mengatakan tuduhan tersebut “sama sekali tidak benar dan ceroboh.”
Hakim Brian Cogan ketika itu juga memperingatkan Lichtman agar tidak keluar dari pokok persidangan dan hendaknya memberikan bukti atas tuduhan yang diutarakannya tersebut.
Di akhir persidangan pekan pertama, pengacara Guzman mengatakan kepada hakim bahwa seorang saksi akan membeberkan soal pembayaran suap kepada presiden Meksiko “petahana”.
Namun, Lichtman dicegah melakukan hal tersebut oleh seorang jaksa, yang didukung oleh hakim Cogan, dengan alasan “melindungi individu dan entitas yang tidak berkaitan dengan kasus tersebut dan yang akan mendapatkan malu.”*