Hidayatullah.com—Gelombang panas ekstrim yang melanda Australia mengakibatkan kematian lebih dari 90 kuda liar, kata pihak berwenang.
Petugas-petugas penjaga hutan dan alam liar menemukan hewan-hewan mati dan sekarat di kubangan air yang kering di dekat Alice Spring, di wilayah Northern Territory, pekan lalu.
Sekitar 40 hewan sebelumnya sudah mati akibat dehidrasi dan kelaparan. Kuda-kuda yang masih hidup terpaksa diseleksi untuk dihabisi nyawanya, lansir BBC.
Selama dua pekan terakhir Australia terus menerus mengalami gelombang panas ekstrim yang merambah ke seluruh penjuru negeri kangguru itu.
Hari Kamis (24/1/2019), kota Adelaide mengalami suhu terpanas yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya yaitu 46,2C yang mengalahkan rekor terpanas sebelumnya tahun 1939.
Kematian kuda-kuda liar itu diketahui setelah petugas jagawana yang berpatroli mendapat laporan dari masyarakat penduduk daerah terpencil, kata otoritas setempat Central Land Council (CLC).
Seorang warga lokal, Ralph Turner, juga mengunjungi lokasi ditemukannya hewan-hewan itu dan mengabadikannya dengan kamera. Dia menggambarkan pemandangan menyedihkan yang dilihatnya sebagai “malapetaka”.
Seorang warga lokal lainnya, Rohan Smyth, mengatakan kepada ABC bahwa air biasanya selalu ada di kubangan itu, dan kuda-kuda itu “tidak tahu mau mencari air ke mana lagi.”
CLC mengatakan pihaknya akan membunuh kuda-kuda yang tersisa, karena mereka kondisinya sudah sekarat di ambang kematian.
Direktur CLC David Ross mengatakan bahwa pihaknya juga berencana membunuh 120 hewan liar lain –terdiri dari kuda, keledai dan unta– yang sedang meregang nyawa karena kehausan.
Suhu udar di Alice Spring selama dua pekan terkahir melebihi 42C, lebih tinggi 6C dari temperatur rata-rata bulan Januari, menurut Biro Meteorologi Australia.
Di New South Wales belum lama ini kelelawar ditemukan mati massal, dan sekitar 1 juta ekor ikan terapung mati di sungai-sungai akibat kekeringan.*