Hidayatullah.com–Sekitar €600 juta uang para pembayar pajak di Jerman berisiko lenyap setelah Airbus memghentikan produksi pesawat superjumbo A380 akibat tak ada lagi pesanan. Pemerintah Jerman berusaha mendapatkan kembali uang rakyatnya tersebut.
Perusahaan pembuat pesawat Airbus dikabarkan baru mengembalikan sepertiga dari €942 juta pinjaman dari pemerintah Jerman untuk mengembangkan superjumbo A380. Ini artinya, sekitar €600 juta uang rakyat Jerman kemungkinan akan lenyap tak berbekas karena produksi A380 dihentikan, lapor sejumlah koran hari Senin (4/3/2019) seperti dilansir DW.
Seorang jubir dari Kementerian Ekonomi mengatakan kepada kelompok media Funke bahwa konsekuensi dari keputusan Airbus itu sedang dikaji dan dibicarakan dengan pihak perusahaan. Dia tidak memberikan informasi perihal klaim restitusi untuk saat ini.
Sampai saat ini tahap pengembalian pinjaman dilakukan seiring dengan setiap pengiriman pesawat A380 dilakukan ke pihak pemesan. Jadi, setiap ada pesawat yang diserahkan ke pembeli, maka pihak kreditur menerima cicilan pembayaran uang yang dipinjamkan ke Airbus.
Masalahnya, perusahaan yang dimiliki Prancis dan Jerman itu beberapa pekan lalu mengumumkan akan menghentikan produksi A380, karena penjualannya seret.
Sampai tahun 2021, hanya akan ada 17 pengiriman A380 lagi, setelah itu stop, Airbus berhenti memproduksi pesawat gendut berdek ganda itu.
Jerman, Prancis dan Spanyol adalah tiga negara yang paling banyak memberikan sokongan finansial terhadap proyek A380, yang diharapkan menjadi pesaing utama pesawat Boeing 747 dari Amerika Serikat.
Sekitar 3.500 pekerja di Prancis dan Jerman berisiko dirumahkan ketika A380 tidak lagi diproduksi.*