Hidayatullah.com — Ribuan warga Amerika Serikat (AS) telah mengajukan diri, salah satunya untuk menjadi tentara sukarelawan, ke kedutaan Ukraina di Washington, D.C. untuk bergabung dalam peperangan melawan Rusia.
Seorang pejabat militer di kedutaan mengatakan kepada Anadolu Agency pada Jumat (04/03/2022) bahwa pihaknya menerima lebih dari 3.000 email dari mereka yang ingin pergi ke Ukraina.
“Kami menjawab mereka dan meminta mereka untuk mengisi formulir pengajuan. Setelah itu, kami akan menyaring semua pengajuan dan memeriksa siapa yang bisa pergi. Kami sedang dalam proses sekarang,” kata pejabat yang meminta namanya untuk tidak disebutkan.
Kurang dari setengah dari mengisi formulir pengajuan, menurut pejabat itu.
Para pelamar termasuk mantan pejabat militer dan warga sipil yang ingin membantu rakyat Ukraina dengan masalah kemanusiaan.
Pejabat itu juga memuji dukungan internasional untuk Ukraina, termasuk dukungan dari Turkiye, yang disebut pejabat itu “menginspirasi.”
“Kami menerima dukungan materi dan moral,” kata pejabat itu. “Dukungan Turki, khususnya, sangat berharga bagi kami.”
“Kami berkomitmen untuk membela negara kami,” tambah pejabat itu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pada Rabu bahwa 16.000 tentara sukarelawan asing sedang dalam perjalanan ke Ukraina untuk bergabung dalam perang melawan pasukan Rusia. Pada Kamis, kelompok pertama tentara asing itu tiba di Ukraina untuk mempertahankan negara melawan Rusia, menurut Zelenskyy.
Perang Rusia di Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari, telah memicu kemarahan internasional, dengan Uni Eropa, AS, dan Inggris di antara yang lainnya menerapkan sanksi keuangan yang keras terhadap Moskow.
Menurut angka PBB, 227 warga sipil telah tewas dan 525 terluka di Ukraina sejak awal perang. Namun, pihak berwenang Ukraina menyebutkan jumlah korban tewas lebih dari 2.000 orang.
Lebih dari 1 juta orang telah meninggalkan Ukraina ke negara-negara tetangga, menurut Badan Pengungsi PBB.*