Hidayatullah.com–Setelah sebuah perusahaan China diketahui sebagai pembuat komponen circuit boards untuk jet-jet tempur kebanggaan Amerika Serikat F-35, Kementerian Pertahanan Inggris menegaskan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatiran soal spionase China seperti yang dituduhkan Amerika Serikat.
Exception PCB, sebuah perusahaan China berbasis di Gloucestershire, England, membuat berbagai circuit board yang mengontrol mesin, lampu, bahan bakar dan sistem navigasi pesawat tempur F-35 Joint Strike Fighter, sistem persenjataan paling mahal yang pernah dibuat dalam sejarah manusia sampai saat ini, lansir RT Sabtu (15/6/2019).
Kementerian Pertahanan Inggris bersikukuh mengatakan perusahaan China yang ada di negaranya tersebut merupakan suplier industri pertahanan yang sudah mapan dan “tidak berisiko”.
Exception PCB yang dibeli oleh Shenzhen Fastprint pada tahun 2013 tidak pernah mengungkap perihal kepemilikannya oleh pihak China tersebut. Perusahaan itu rupanya juga menggarap komponen untuk pesawat tempur EurofighterTyphoon dan helikopter serbu Apache, serta beberapa proyek sensitif lainnya.
Menurut keterangan seorang direktur perusahaan itu kepada SkyNews ada “dinding pembatas yang jelas” antara Exception PCB dan pemilik China-nya, yaitu perusahaan itu hanya semata membuat circuit board tanpa tambahan informasi elektronik.
Namun, Lockheed Martin kelihatannya tidak terlalu yakin, mengatakan kepada SkyNews bahwa semua komponen circuit board F-35 diperiksa berulang kali pada setiap tahap pembuatan.
Ini bukan pertama kalinya pihak militer Amerika Serikat menyembunyikan keterlibatan pihak China dalam rantai suplai F-35. Pada tahun 2014, Pentagon mengusahakan sejumlah “pengecualian larangan” terkait penggunaan komponen buatan China agar proyeknya “yang teramat mahal itu” bisa selesai sesuai jadwal kerja.
Dua perusahaan suplier Amerika, Northrop Grumman dan Honeywell, diperbolehkan menggunakan magnet buatan China dalam sistem radar dan roda F-35. Pasalnya, Pentagon khawatir proyek pesawat tempur itu terkatung-katung lebih lama akibat kelangkaan komponen.
Akibat keputusan Pentagon itu, kabarnya, petugas dari Government Accountability Office melakukan investigasi guna mengetahui apakah “kesalahan” yang dibuat itu “sengaja atau tidak.”*