Hidayatullah.com—Pabrikan kendaraan bermotor beroda dua asal Amerika Serikat Harley Davidson hari Rabu (19/6/2019) mengatakan bermitra dengan Qianjiang Motorcycle untuk membuat motor khasnya ‘big hog’ dengan versi lebih kecil.
Keputusan itu merupakan bagian dari rencana Harley untuk memangkas ongkos produksi sekaligus mendongkrak penjualan di luar Amerika Serikat pada 2027. Perusahaan moge itu memandang China sebagai pasarnya yang sedang tumbuh, dengan penjualan di sana naik 27 persen tahun lalu dibanding tahun sebelumnya.
Motor baru tersebut akan dilengkapi dengan mesin 338 cc, merupakan yang terkecil sepanjang 116 tahun sejarah Harley Davidson. Motor tersebut akan dijual di wilayah China mulai akhir 2020.
Motor-motor Harley yang ada di pasaran biasanya berukuran jauh lebih besar dengan kapasitas mesin setidaknya 601 cc ke atas.
Harley tidak mengungkap berapa harga jual motor tersebut nantinya, tetapi Qianjiang mengatakan harganya “terjangkau,” lansir RT. Menurut Harley, pihaknya akan memperkenalkan motor tersebut ke negara lain di Asia setelah diluncurkan pertama kali di China.
Sebelumnya, Harley Davidson mengundang kemarahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, setelah pihak perusahaan mengumumkan akan memindahkan pabrik ke Thailand guna menekan ongkos produksi dan menghindari perang tarif dagang
Juni 2018 lewat Twitter Trump menyuarakan pendapatnya bahwa motor Harley Davidson seharusnya tidak dan tidak akan pernah dibuat di negara lain selain Amerika.
Namun, Trump kemudian berbalik mendukung Harley Davidson setelah Uni Eropa mengumumkan tarif atas produk Harley Davidson sebagai balasan atas kebijakan tarif AS terhadap baja dan aluminium impor dari Eropa.*