Hidayatullah.com– Gerakan Houthi Syiah Yaman mengatakan pada hari Senin bahwa pabrik pemrosesan minyak Saudi Aramco masih menjadi target dan dapat diserang kapan saja, memperingatkan orang asing untuk meninggalkan daerah itu.
Serangan terhadap pabrik Aramco di Abqaiq dan Khurais di wilayah timur kerajaan dilakukan oleh pesawat tanpa awak dengan mesin jet dan normal, kata juru bicara militer Houthi Yahya Sarea dalam sebuah tweet.
Sarea mengatakan Arab Saudi harus menghentikan “agresi dan blokade terhadap Yaman”.
Drone menyerang fasilitas pemrosesan minyak terbesar di dunia di Arab Saudi dan ladang minyak utama yang dioperasikan oleh Saudi Aramco, Sabtu pagi.
Pemberontak Houthi mengaku bertanggung jawab atas serangan yang melumpuhkan produksi lebih dari setengah ekspor harian global Arab Saudi dan lebih dari 5% produksi minyak mentah harian dunia.
Presiden AS Donald Trump mengatakan AS “siap siaga” untuk menanggapi serangan yang dituduhkan Washington kepada Iran dengan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menuduh langsung Teheran, dengan mengatakan tidak ada bukti serangan “yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap suplai energy dunia” diluncurkan dari Yaman.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi menolak tuduhan AS sebagai “komentar buta dan sia-sia.”* Nashirul Haq AR