Hidayatullah.com—Sedikitnya 62 orang terbunuh dan puluhan lainnya terluka ketika bom meledak di sebuah masjid di Nangarhar, Afghanistan, saat shalat Jumat berlangsung. Demikian dikatakan seorang jubir pemerintah provinsi.
Jubir pemerintah Provinsi Nangarhar Attaullah Khogyani mengatakan kepada BBC bahwa 62 orang terbunuh dan 36 lainnya luka-luka dalam serangan itu.
Masjid tersebut terletak di distrik Haska Mina, sekitar 50 kilometer dari ibu kota provinsi Jalalabad.
Para saksi mengatakan terdengan satu ledakan besar sebelum atap masjid runtuh. Menurut media Afghanistan Tolonews, sejumlah bahan peledak diyakini digunakan dalam serangan itu.
Petugas kepolisian lokal Tezab Khan mengatakan dia dapat mendengan suara Mullah menyampaikan khutbah, tetapi tiba-tiba suaranya terhenti oleh ledakan bom.
“Ketika saya tiba di lokasi kejadian, orang-orang sedang berusaha mengeluarkan mayat-mayat dan orang-orang yang terluka yang terjebak di bawah atap yang runtuh,” imbuhnya.
Belum ada yang mengklaim sebagai pelaku pemboman tersebut. Taliban sudah mengeluarkan bantahan bahwa mereka di balik serangan bom tersebut, lansir BBC hari Jumat (18/10/2019). Baik Taliban maupun ISIS diketahui aktif di daerah tersebut.
Ledakan terjadi hanya sehari setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan jumlah kematian warga sipil di Afghanistan melebihi catatan angka sebelumnya pada musim panas. Sebanyak 1.174 warga sipil terbunuh antara bulan Juli dan September, menjadikannya yang paling mematikan sejak PBB memulai pencatatan sepuluh tahun silam.*