Hidayatullah.com–Jepang akan mengirimkan sebuah kapal perang dan beberapa pesawat patroli ke Timur Tengah guna melindungi kapal-kapal Jepang di kawasan itu, demikian ditunjukkan sebuah dokumen yang disetujui kabinet hari Jumat (27/12/2019).
Sebuah kapal perang penghancur yang dilengkapi helikopter dan dua pesawat patroli P-35 akan dikerahkan untuk mengumpulkan informasi dan memastikan keamanan kapal-kapal Jepang di perairan sekitar Teluk Oman dan Laut Arab, dekat garis pantai Iran.
Total 206 personel Pasukan Bela Diri Maritim Jepang akan ditugaskan selama setahun, dan pengerahannya paling cepat akhir Januari 2020, lapor kantor berita internasional Jepang Kyodo mengutip keterangan sumber-sumber pemerintah.
Hampir 90% sumber pasokan minyak Jepang berasal dari Timur Tengah, di mana terjadi serangkaian serangan terhadap kapal-kapal dagang internasional sepanjang bulan Mei dan Juni. Salah satu serangan itu menimpa kapal tanker milik Jepang Kokuka Courageous. Amerika Serikat menuding Iran sebagai pelaku serangan, tetapi dibantah Teheran.
Misi militer Jepang itu akan dilakukan di sekitar Teluk Oman, bagian utara Laut Arab, serta Selat Bab el-Mandeb yang menghubungkan Laut Merah dan Teluk Aden. Selat Hormuz tidak menjadi wilayah operasi misi maritim Jepang tersebut.
Presiden Iran Hassan Rouhani mengakui rencana pengerahan pasukan bela diri laut Jepang ke perairan-perairan tersebut, setelah PM Jepang Shinzo Abe memberitahukannya saat kunjungan dua hari ke Teheran pekan lalu. Sebelumnya pada bulan Juni, Abe menemui Rouhani dan pemimpin spiritual tertinggi Syiah Iran Ayatullah Ali Khomenei di Teheran. Kunjungan Abe di bulan Juni itu merupakan yang pertama dilakukan seorang PM Jepang dalam kurun 41 tahun terakhir.
Keputusan Jepang untuk mengerahkan kapal ke perairan itu sebagai misi yang berdiri sendiri diambil setelah Tokyo menolak bergabung dalam satgas beranggotakan tujuh negara pimpinan AS untuk mengawal kapal-kapal yang melintasi Selat Hormuz. Misi ini dikecam Iran, lansir DW.*