Hidayatullah.com—Anak-anak sekarang ini minat bacanya rendah dibanding generasi-generasi sebelumnya dan kurang menikmati membaca dibanding anak-anak di masa lampau, menurut hasil riset terbaru.
Hasil penelitian yang dirilis hari Kamis lalu oleh National Literacy Trust menjelang World Book Day itu menunjukkan bahwa pada tahun 2019 hanya 26% anak berusia di bawah 18 tahun yang menggunakan sebagian waktunya untuk membaca setiap hari. Ini merupakan level harian terendah sejak NLT melakukan survei kebiasaan membaca anak-anak Inggris di tahun 2005, lapor The Guardian Sabtu (29/2/2020).
Didapati pula semakin sedikit anak yang mengatakan bahwa mereka “sangat menikmati” atau “cukup banyak” membaca, yaitu secara keseluruhan (di semua kelompok usia) hanya 53%. Ini merupakan yang terendah sejak 2013.
Penyair Michael Rosen mengatakan hasil penelitian ini harus segera menyadarkan pemerintah, sebab sebelumnya juga sudah banyak hasil riset yang menunjukkan minat baca anak terus menurun.
Sepertiga anak-anak yang disurvei mengaku tidak menemukan bacaan yang menarik minat mereka. Kurang dari setengah anak lelaki (47%) mengaku senang membaca, sedangkan anak perempuan yang mengaku suka membaca lebih banyak, yaitu 60%.
World Book Day adalah sebuah acara amal yang digelar setiap tahun di Inggris dan Irlandia. WBD tahun ini, yang akan digelar pada bulan April, mengajak para pembaca dari semua kelompok umur untuk “berbagi satu juta cerita” dengan membaca keras atau mendengarkan cerita yang dibacakan sedikitnya 10 menit setiap hari bersama teman-teman dan keluarga.
Pimpinan eksekutif World Book Day Cassie Chadderton mengatakan bahwa aktivitas tersebut dapat mengubah seorang anak yang malas membaca menjadi anak yang gemar membaca.*