Hidayatullah.com—Patung yang terletak di ruang terbuka publik berupa sosok tiga perempuan yang sedang duduk, di distrik Altinordu, Provinsi Ordu, kembali mendapatkan serangan untuk ketiga kalinya, lapor kantor berita Dogan Selasa (6/6/2017),
Patung itu diadakan oleh pemerintah daerah Ordu pada tahun 2006, tetapi sejak itu menjadi sasaran tangan iseng warga. Tahun 2013 bahkan patung tersebut harus direstorasi selama 2 bulan oleh seniman pembuatnya Ozgur Ozmen.
Di akhir 2016, salah satu figur patung itu rusak parah di bagian kepala, setelah itu pemda setempat memperbaiki dan meletakkannya di tempat semula. Dalam serangan lain kaki-kaki patung patah, padahal kamera pengawas sudah dipasang untuk mengintai orang yang menjahilinya.
Pada tahun 2012, patung itu merupakan salah satu dari 12 patung yang dipajang di berbagai taman dan tempat keramaian di wilayah Ordu, sebagai bagian dari acara Simposium Patung Batu Internasional II. Namun kemudian, petugas mendapati sebagian dari patung, khususnya patung sosok perempuan, dirusak oleh anggota masyarakat. Pelaku ada yang menulis dengan cat semprot: “Hei, yang sopan!” pada badan patung wanita.
Lima patung perempuan dipindahkan dari tempat umum pada tahun 2014. Setelah pemda setempat membersihkannya, patung ditempatkan di taman yang ada di Pusat Kebudayaan Tabasi, di mana terjadi dua serangan.
Kala itu, pemindahan patung-patung tersebut ke Tabasi mendapat kecaman dari sebagian masyarakat.
“Kami berencana memindahkan kelima patung ini ke tempat lain, mengingat persepsi umum, kebiasaan, perilaku dan sensitivitas moral masyarakat,” kata Wali Kota Metropolitan Ordu Enver Yilmaz kala itu.*