Indonesiainside.id, New York – Aksi protes mendukung gerakan Black Lives Matter di Brooklyn dihiasi beberasa pemandangan keberagaman. Sejumlah kaum Muslim peserta aksi yang tengah melaksanakan shalat berjamaah dijaga ratusan peserta non-Muslim dengan cara berdiri membentuk lingkaran.
Dalam sebuah video tang beredar di media social, ratusan demonstran non-Muslim menciptakan perisai manusia untuk menjaga umat Muslim dari bahaya potensial halauan petugas Kepolisian New York (NYPD). Sementara aparat NYPD mendapat kecaman atas penggunaan kekuatan mereka yang berlebihan.
“Non-Muslim mengelilingi Muslim sehingga mereka dapat berdoa dengan aman dari bahaya NYPD selama protes Black Lives Matter di Brooklyn, New York. AKU SUKA INI. INI ADALAH KEMANUSIAAN!” kata akun Stance Grounded, yang memposting video yang dilansir dari laman metro.co.uk.
https://twitter.com/KhaledBeydoun/status/1268909874689314818
“Mereka benar-benar siap untuk mendapatkan gas air mata, ditembak dengan peluru karet supaya sesama manusia bisa beribadah dengan damai. Jika itu bukan CINTA, saya tidak tahu apa itu. Jika itu bukan HARAPAN, saya tidak tahu apa itu,” tambahnya.
Aksi Protes atas tewasnya George Floyd, seorang pria kulit hitam tak bersalah, memasuki hari ke 11 di sejumlah kota di seluruh AS. Sebuah video yang memperlihatkan petugas polisi kulit putih Derek Chauvin menekan leher Floyd dengan lututnya selama hampir sembilan menit sehingga mengakibatkan Floyd kehabisan nafas, memicu pemberontakan terbesar melawan ketidakadilan rasial dan kebrutalan polisi di AS sejak tahun 1960.
Mendunia
Aksi menolak rasisme telah berkembang secara luas ke berbagai belahan dunia. Masyarakat di Meksiko ikut memprotes aksi brutal kepolisian Amerika Serikat dengan merusak bangunan dan melempar batu di Kedutaan Besar AS di Mexico City, Jumat (5/6/2020).
Demonstran di Mexico City menuntut otoritas setempat bertanggung jawab atas kematian Giovanni Lopez, warga Meksiko yang tewas dalam tahanan kepolisian di negara bagian Jalisco, bulan lalu.
Aksi juga terjadi di German. Di bawah kampanye “Pemuda melawan rasisme”, para demonstran berkumpul di alun-alun Roemerberg yang bersejarah dan turun ke jalan-jalan utama kota metropolitan. Mereka melakukan aksi unjuk rasa damai, meneriakkan slogan “Nyawa Orang Kulit Hitam Berharga” dan memegang poster bertuliskan “Tidak ada keadilan, tidak ada perdamaian”.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Aksi ini diikuti sekitar 3.000 orang pemuda. Unjuk rasa ini bagian dari aksi menentang rasisme dan kebrutalan polisi di pusat kota Frankfurt waktu setempat untuk menunjukkan solidaritas terhadap para pengunjuk rasa di Amerika Serikat setelah George Floyd.
Sementara itu, Dewan Muslim Inggris (MCB) merilis pernyataan yang mendukung aksi protes anti-rasisme di Amerika Serikat (AS) yang dipicu oleh kematian George Floyd, pria kulit hitam tak bersalah. MCB menyatakan bahwa pihaknya terguncang oleh berita pembunuhan Floyd.
“Kepada keluarganya, dan semua keluarga yang namanya tidak kita kenal, kami sampaikan belasungkawa terdalam kami. Rasa sakitmu adalah rasa sakit kami,” menurut pernyataan MCB.*